Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Batal Menerapkan 15 Jam Ganjil Genap di Jakarta

Kompas.com - 08/08/2019, 06:52 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melalui Dinas Perhubungan (Dishub), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menetapkan 16 ruas baru yang akan terkena dampak ganjil genap. Perluasan ini akan segera diimplementasikan secara menyeluruh pada 9 September 2019 mendatang.

Meski makin luas, tapi waktu pelaksanaannya ternyata tidak berlangsung selama 15 jam seperti yang diusulkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Hanya saja memang saat sore hari waktunya bertambah satu jam hingga pukul 21.00 WIB.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo, pihaknya sudah melakukan analisis mendalam soal ruas termasuk penerapan yang ideal. Berangkat dari kajian tersebut, maka usulan BPTJ untuk Jakarta menerapkan kembali ganjil genap seperti Asian Games 2018 lalu pun tidak terpakai.

"Terhadap usulan BPTJ, harus kita pahami bila Jakarta adalah Ibu Kota negara, pusat kegiatan bisnis dan jasa. Sehingga pemerintah mendorong untuk menyiapkan mobilitas warga, dalam konteks ini penerapan ganjil genap dua periode pagi dan sore, bukan sepanjang waktu," ujar Syafrin di Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Baca juga: Simak, Ini Daftar Ruas Jalan Baru yang Kena Ganjil Genap

Walau kenyataannya tetap mengacu waktu ganjil genap reguleler, tapi Syafrin menjelaskan ada langkah lain yang dilakukan untuk mengimbangi masalah kemacetan lalu lintas, yakni dengan melakukan implementasi secara komprehensif.

Infografis perluasan sistem ganjil genap di Jakarta.Dok. Dinas Perhubungan DKI Jakarta Infografis perluasan sistem ganjil genap di Jakarta.

Dia menjelaskan saat siang hari di mana banyak kendaraan masuk ke Jakarta, Dishub akan menerapakan strategi transport demand management dengan cara mendongkrak tarif parkir dengan kisaran yang cukup tinggi. Sayangnya, belum ada kejelasan di mana saja titik-titiknya.

"Sehingga dengan implementasi pada periode pagi dan sore hari, di tengah-tengah kita ada kebijakan tarif parkir yang tinggi. Dengan perluasan ganjil genap akan efektif meningkatkan kinerja lalu lintas pada 25 ruas jalan tadi dan otomatis memperbaiki kualitas udara," kata Syafrin.

Sebelumnya, Kepala BPTJ Bambang Prihartono, berharap implementasi ganjil genap di jalan arteri Jakarta bisa berlangsung selama 15 jam. Dasar alasannya adalah kinerja lalu lintas saat ini yang mengalami penurunan bila dibandingkan saat Asian Games lalu.

Jika pada saat Asian Games menurut rekapitulasi kecepatan jalan arteri yang diberlakukan ganjil genap mencapai 36,83 kpj, maka pada Juli 2019 menunjukkan bahwa kecepatan kendaraan turun menjadi 30,85 kpj. Dalam kata lain, saat ini kondisi lalu lintas di Jakarta lebih macet.

Petugas BPTJ menghitung jumlah kendaraan yang melintas di jalur Tol Tangerang-Jakarta saat uji coba sistem ganjil genap di Pintu Tol Kunciran 2, Tangerang, Banten, Senin (16/4/2018). Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menargetkan, kebijakan sistem ganjil-genap di tol Tangerang-Jakarta bisa mengurangi kepadatan menuju Jakarta hingga 50 persen.KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBEL Petugas BPTJ menghitung jumlah kendaraan yang melintas di jalur Tol Tangerang-Jakarta saat uji coba sistem ganjil genap di Pintu Tol Kunciran 2, Tangerang, Banten, Senin (16/4/2018). Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono menargetkan, kebijakan sistem ganjil-genap di tol Tangerang-Jakarta bisa mengurangi kepadatan menuju Jakarta hingga 50 persen.

Baca juga: Simak Aturan Baru Perluasan Ganjil Genap Jakarta [VIDEO]

Dari segi volume, capacity, ratio (VC Ratio) pada jalan arteri juga tercatat mengalami kenaikan. Saat Asian Games VC Ration menunjukkan 0,60, tapi Juli lalu naik menjadi 0,69. VC Ration sendiri merupakan perbandingan jumlah kendaraan dengan kapasitas jalan dalam satu waktu, bila angkanya naik berarti kepadatan kendaraan meningkat yang menyebabkan kelancaran berkurang.

"Data-data tersebut menjadi bukti bahwa kebijakan ganjil genap cukup efektif menjadi solusi mengurangi kemacetan dan tentunya berdampak pula pada pengurangan polusi udara," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com