Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gairahkan Pengguna Bus, Menhub Mau Renovasi Terminal Tipe A

Kompas.com - 18/05/2019, 14:41 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan merenovasi terminal bus khusus angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) atau tipe A yang ada di Indonesia. Langkah ini dilakukan guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan para penumpang yang akan menggunakan angkutan bus.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan dalam jangka menengah akan ada rencana merenovasi terminal tipe A seiring akan ada anggaran yang dialokasikan untuk tahun depan.

"Selama ini kami tidak dapat anggaran, tapi tahun depan mungkin akan dapat alokasi anggaran yang memadai. Anggarannya kita harapkan dapat yang besar. Bila dapat katakanlah Rp 500 milyar, masing-masing terminal bisa dapat Rp 10 milyar," ucap Budi dalam keterangan resminya, Sabtu (18/5/2019).

Baca juga: Bus Listrik Siap Layani Trayek Semarang-Yogyakarta

Menurut Budi, minimal pada tiap terminal tipe A terdapat beberapa fasilitas seperti lounge serta toilet yang bagus dan nyaman. Karena menurut Budi sampai saat ini masih banyak sekali terminal yang masih perlu perbaikan, apalagi terkait dengan pariwisata di daerah.

Terminal Bus Kampung Rambutan di Jakarta Timur. Senin (20/3/2017).Kompas.com/Robertus Belarminus Terminal Bus Kampung Rambutan di Jakarta Timur. Senin (20/3/2017).
Tak hanya itu, dengan nantinya adanya renovasi terminal, Budi juga meminta para pengusaha bus untuk memperbaiki level of service, terutama dalam penyediaan bus yang layak pakai. Baik dari segi tampilannya, interior, serta mesin yang terawat.

Dengan begitu, ke depannya bus punya peluang untuk bersaing dengan mobil pribadi. Hal ini sejalan dengan motivasi mengembangkan bus sebagai angkutan utama, karena selama ini yang naik bus rata-rata didominasi masyarakat kalangan menengah.

"Keinginan kami mengembangkan bus sebagai angkutan utama sudah ada sejak tahun yang lalu, terbukti ada beberapa produk yang mencoba dengan kelas khusus itu sukses. Bahwa mobil pribadi menjadi favorit sekarang itu mungkin. Tapi untuk jangka panjang minimal tahun depan itu tidak terjadi lagi," ucap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com