Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tidak Bisa Cegah Pemudik Pakai Sepeda Motor

Kompas.com - 16/05/2019, 15:02 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Total pemudik pengguna sepeda motor diprediksi meningkat 20 persen dari tahun lalu. Meningkatnya jumlah pemudik pengguna roda dua tersebut tentu punya andil jika nanti jumlah kecelakaan motor ikut bertambah.

Di satu pihak, Polisi sebagai pihak yang mengatur pelaksanaan kelancaran mudik tidak bisa mencegah pemudik menggunakan motor. Polisi hanya bisa mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan mudik ke kampung halaman menggunakan motor.

Baca juga: Kampanye Keselamatan Kurang Moncer Cegah Mudik Naik Sepeda Motor

"Kita imbau pemudik tidak usah menggunakan motor. Tapi ini sifatnya imbauan. Masyarakat punya hak untuk mudik dengan motor mereka. Walaupun motor bukan dirancang untuk berpergian jauh. Tapi mudik di masyarakat kita sudah budaya," kata Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Benyamin kepada Kompas.com, Kamis (16/5/2019).

Benyamin mengatakan, saat mudik dengan motor usahakan berkendara tidak lebih dari 3 jam. Apalagi bukan rahasia, mudik dengan sepeda motor biasanya boncengan dengan istri dan anak. Karena itu jangan tunggu lelah baru kemudian istirahat.

Baca juga: Cek Aki Sebelum Sepeda Motor Ditinggal Mudik

"Korlantas Polri dan Jasa Marga sudah siapkan 12 itik tempat instirahat sampai Jawa Tengah, manfaatkan fasilitas itu. Silahkan istirahat di situ. Naik motornya juga perlahan-lahan saja, dinikmati, jangan sampai Lebaran malah membahayakan keluarga," kata Benyamin.

Seperti diberitakan, berdasarkan hasil survei Angkutan Lebaran 2019 dari Badan Libang Perhubungan diprediksi mencapai 14,9 juta. Jumlah pemudik mobil tahun ini diprediksi meningkat 30 persen sedangkan untuk roda dua 20 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com