Meski Zaman Internet, Kehadiran Diler Tetap Dibutuhkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendongkrak pasar, selain meluncurkan produk baru biasanya dibarengi dengan investasi penambahan jaringan atau diler. Cara ini umum dilakukan produsen mobil untuk agar menjangkau konsumennya, seperti Mitsubishi yang menargetkan penambahan jaringan sebanyak 153 di tahun fiskal 2019 ini.

Namun di era serba digital yang sudah berkembang, banyak kemudahan yang dilakukan konsumen dalam mencari informasi sehingga menimbulkan pergeseran. Mereka tak perlu lagi ke diler untuk mencari informasi soal kendaraan, akibatnya intensitas kunjungan konsumen menyambangi diler menjadi berkurang.

Kondisi ini pun diakui oleh Direktur Sales and Marketing PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia Michimasa Kono. Tapi meski kondisinya demikian, menurut Kono bukan berarti bila jaringan diler sudah tidak penting lagi.

Baca juga: Diler ke-128 Mitsubishi Berdiri di Tangerang Selatan

"Bicara soal online memang sangat dibutuhkan konsumen, mereka bisa mendapatkan informasi soal spesifikasi produk, perbandingan, harga, diler servis dengan mudah. Tapi pada akhirnya konsumen tetap datang melihat produk sebelum melakukan transaksi," ucap Kono saat peresmian diler Mitsubishi-pondok Cabe, Tangerang Selatan, Kamis (14/3/2019).

Servis di bengkel resmi Mitsubishi

Tidak hanya itu, setelah melakukan pembelian produk, menurut Kono konsumen juga tidak bisa lepas dari peran penting diler. Apalagi dalam hal kebutuhan servis dan suku cadang untuk perawatan kendaraan setelah pembelian.

Direktur PT Srikandi Diamond Motors Osman, juga mengatakan hal yang serupa. Menurut Osman, meski saat ini hampir semua hal sudah bisa dilakukan secara online, namun keberadaan diler dengan fasilitas-fasilitasnya tetap dibutuhkan.

"Diler tidak lepas dari bengkel, jadi biar bagaimana pun kehadiran diler ini tetap dibutuhkan. Terlepas dari perkara masalah serba online, dengan hadirnya diler atau outlet tentu bisa memberikan layanan yang baik, konsumen juga bisa merasa lebih nyaman," ujar Osman.