Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Tembus Rp 15.000, Honda Masih Bertahan

Kompas.com - 11/10/2018, 07:02 WIB
Aditya Maulana,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Nilai tukar mata uang dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah terus menguat. Bulan ini, untuk satu dollar AS tembus Rp 15.000-an, dan PT Honda Prospect Motor (HPM) masih bertahan untuk tidak menaikan harga untuk model produksi dalam negeri alias completelty knocked down (CKD) di Indonesia.

Khusus untuk model yang diimpor utuh (completely built up/CBU), sudah naik sekitar satu persen hingga dua persen, pada September 2018. Lantas, sampai kapan HPM bertahan tidak menaikan harga?

“Belum tahu sampai kapan, yang jelas kami sampai sekarang ini belum menaikan harga buat mobil yang CKD,” ujar Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT HPM usai peresmian diler Honda Nusantara di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/10/2018).

Dalam menentukan harga, lanjut Jonfis disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya memang nilai tukar mata uang, tetapi sampai sekarang merek otomotif asal Jepang itu belum melakukan itu, sampai batas yang tidak ditentukan.

Baca juga: Efek Dollar AS dan Pajak, Harga Mobil Ini Tembus Rp 175 Miliar

“Saya tidak tahu besok bagaimana, kita selalu memonitor kondisi di sekitar. Mungkin saja besok atau kapan naik, tetapi dari September sampai sekarang belum ada kenaikan harga,” kata Jonfis.

Model yang sudah naik harga sejak September 2018, seperti semua sedan karena diimpor dari Thailand, Jepang dan juga Inggris. Sementara Mobilio, Brio, BR-V, HR-V, CR-V, harganya masih tetap sama seperti bulan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com