Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Merasakan Pasar Mobil Hijau di Thailand Bergejolak

Kompas.com - 01/03/2018, 07:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Cepat dan tanggapnya Pemerintah Thailand akan era baru kendaraan ramah lingkungan, mulai menarik perhatian para investor. Insentif pajak yang sudah meluncur sejak tahun lalu, tampaknya mendorong penerimaan bertahap masyarakat Thailand, terhadap kendaraan hybrid dan plug-in hybrid.

Toyota menjadi salah satu merek yang merasakan gejolak di pasar. Buktinya, dari pre-sales sekitar 3.000 unit model terbaru C-HR yang baru mau meluncur Maret 2018, 75 persen adalah varian hybrid.

Sementara, Mercedes-Benz dan BMW memperluas jajaran plug-in hybrid di Thailand yang diproduksi selama dua tahun terakhir.

Thailand memperkenalkan potongan pajak tahun lalu, untuk mempromosikan kendaraan hemat bahan bakar. Namun masih belum jelas apakah insentif tersebut akan mengubah prinsip konsumen yang memprioritaskan harga dibanding kondisi lingkungan. Walaupun sebenarnya ini adalah karakteristik umum di pasar yang industri otomotifnya baru berkembang.

Surapoom Tinnangwatana, Executive Vice President of Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing, mengatakan, perusahaan tersebut berencana untuk memulai sedini mungkin, produksi lokal baterai untuk mobil hybrid berdasarkan kesepakatan dengan Board of Investment Thailand.

Baca juga : Empat Pilar Bangun Industri Kendaraan Listrik di Indonesia

Presiden Jokowi menjajal mobil listrik ITS di Tol Sumo.KOMPAS.com/Achmad Faizal Presiden Jokowi menjajal mobil listrik ITS di Tol Sumo.

Toyota akan melakukan dorongan kuat dari sisi marketing untuk mobil hybrid, saat meluncurkan C-HR, Maret nanti. Respons positif dari konsumen di thailand, dianggap mengesankan. Pasalnya, C-HR hybrid harganya berkisar 1,06 juta baht (Rp 460 jutaan) atau lebih mahal 90.000 baht (Rp 39 juta) dari banderol varian mesin bensin.

Keputusan Toyota untuk meluncurkan C-HR sendiri didorong oleh kebijakan, untuk mempercepat evolusi teknologi di industri otomotif Thailand, saat era kendaraan listrik mulai berjalan.

Pembuat mobil Jepang lainnya, termasuk Honda Motor, Mazda Motor dan Suzuki Motor, juga mempertimbangkan produksi mobil hybrid di Thailand. Namun, mereka masih ragu dengan prospek penjualan, atas dasar pernyataan perwakilan produsen mobil Thailand yang mengatakan, hanya sedikit konsumen yang bersedia memilih mobil atas dasar manfaat lingkungan.

Perilaku konsumen yang berfokus pada harga di negara-negara berkembang, sepertinya tidak akan berubah dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com