Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor, Alat Transportasi Sekaligus Identitas Diri

Kompas.com - 19/01/2018, 20:45 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

Jakarta, KOMPAS.com - Setiap orang memiliki alasan tersendiri ketika akan membeli sepeda motor. Namun penilaian terhadap fungsi masih menjadi salah satu pertimbangan dominan, selain harga.

Itulah mengapa, tren penjualan motor low entry, seperti Yamaha Mio atau Honda Beat, dari tahun ke tahun masih tinggi jika dibandingkan dengan kelas premium, seperti NMAX, XMAX dan Honda PCX atau kelas stylish seperti Fino dan Scoopy, yang lebih menojolkan prestige.

Eddy Ang, Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengatakan penjualan motor untuk segmen low entry model sejak beberapa tahun belakangan masih cukup besar, yakni sekitar 35 hingga 40 persen. Sedangkan di segmen premium masih sekitar 25 persen.

"Pertimbangan saat membeli motor berdasarkan harga dan fungsional. Kebanyakan orang Indonesia membeli motor karena kebutuhan, makanya menyesuaikan uang yang dia punya," kata Eddy saat dihubungi, Kamis (18/1/2018).

Baca juga : Ini 5 Skutik Terlaris Sepanjang 2017

Eddy melanjutkan, meskipun dominan namun kelas low entry juga mengalami stagnasi penjualan. Berbeda dengan kelas premium yang dari tahun ke tahun justru mengalami peningkatan.

"Porsi penjualan kelas premium tadinya belasan, sekarang sudah 25 persenan," kata Eddy.

Ke depan, Eddy optimistis bahwa penjualan motor kelas premium atau stylish bisa mengimbangi penjualan di kelas low entry. Namun, ini bisa terjadi seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

Yamaha XMAX 125 CC Yamaha XMAX 125 CC
Ketika kondisinya sudah seperti itu, cara berfikir masyarakat saat akan membeli
motor tidak hanya lagi sebatas berdasarkan fungsinya sebagai alat transportasi. Tetapi, juga ada nilai lainnya, seperti kebangaan atau prestige.

"Kalau sekarang faktor harga masih dominan, tapi nanti lama-kelamaan akan berubah. 'harga mahal enggak apa-apa, tapi bisa show off," kata Eddy.

Direktur Marketing PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas J.A. Wijaya, menambahkan, kondisi ekonomi yang baik akan memunculkan kebiasan baru di masyarakat.

Baca juga : Yamaha Indonesia Kenalkan Adik NMAX, Lexi 125

Thomas mencontohkan pada tren penjualan motor sport sekitar lima tahun lalu. Saat itu, penjualan motor sport mengambil porsi yang cukup tinggi, yakni sekitar 15 hingga 17 persen. Berbeda dengan dua tahun belakangan yang justru berada di 10 hingga 11 persen.

"Sehingga saat itu dari habit menggunakan motor sebagai transportasi bersama keluarga atau teman selingkungan menimbulkan kebutuhan penggunaan personal sebagai tambahan kendaraan terutama para pria," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau