Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membiarkan Asap Knalpot Mengebul Sama Saja Menyebarkan Racun

Kompas.com - 19/01/2018, 09:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

 

Depok, Kompas.com - Cukup sering kita temui kendaraan yang menyemburkan asap tebal dari knalpotnya, baik kendaraan roda empat maupun roda dua. Penyebab asap mengebul dinilai terjadi akibat proses pembakaran yang tidak sempurna di bagian mesin. Biasanya disebabkan adanya kerusakan pada salah satu komponen kendaraan.

Para pemilik kendaraaan sebaiknya tidak menganggap remeh kondisi ini. Selain untuk mencegah kerusakan lebih parah pada kendaraan, membiarkan asap mengebul juga sama saja dengan menyebarkan racun.

Kepala Mekanik Bengkel AHASS Murni Pura Mas Depok, Syamsuddin, mengatakan, asap hasil pembakaran yang tidak sempurna merupakan karbon monoksida. Zat ini diniai sangat membahayakan kesehatan untuk orang yang menghirupnya. Untuk kasus sepeda motor 4 tak, Syamsuddin menyebut penyabab asap mengebul biasanya disebabkan karena adanya kebocoran bahan bakar atau oli.

Baca juga : Kenali Penyebab Knalpot Motor Berasap

"Kalau dibiarkan terus, bisa dua-duanya bocor. Oli sama bahan bakar jadi satu, ngebulnya lebih parah lagi. Kalau sudah seperti itu yang keluar itu racun karbon monoksida," kata Syamsuddin saat ditemui, Rabu (17/1/2018).

Knalpot SARP di Suzuki GSX-R 150.Febri Ardani/Otomania.com Knalpot SARP di Suzuki GSX-R 150.

Knalpot merupakan bagian dari sepeda motor yang memang berfungsi sebagai tempat pembuangan hasil pembakaran. Karena itu baik atau tidaknya proses pembakaran motor dapat terlihat dari instrumen yang satu ini.

Menurut Syamsuddin, timbulnya asap mengebul sebenarnya bisa dicegah jika pemilik motor rutin merawat kendaraannya. Karena dengan rutin merawat, segala masalah kecil yang timbul bisa cepat diatasi.

Baca juga : Waspadai Penyebab Keracunan Karbon Monoksida di Dalam Rumah

"Dari suara knalpot juga bisa dideteksi motor kita bermasalah atau tidak, enak dipakai atau tidak," ujar Syamsuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com