Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Odometer Digital Mobil Seken Lebih Rawan Diakali

Kompas.com - 12/12/2017, 09:22 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Praktik curang memalsukan angka odometer menjadi lebih rendah di mobil bekas sulit dihilangkan karena keuntungannya terlalu besar untuk diabaikan penjual. Angka odometer rendah pada mobkas merupakan faktor besar penentu harga jual.

Pada mobil-mobil lawas, odometer masih pakai teknologi mekanis. Cara umum buat mengakalinya,  diputar mundur paksa pakai alat bantu seperti obeng. Tujuannya tentu saja agar angka odometer berkurang dan mobkas bisa dijual lebih mahal.

Beralih zaman, kini mobil modern pakai odometer digital. Namun, bukannya makin aman, teknologi itu malah bikin pemalsuan semakin rentan.

Odometer jadi sasaran keisengan pedagang mobil bekasOtomania/Setyo Adi Odometer jadi sasaran keisengan pedagang mobil bekas

Dari pengakuan Chief Operating Officer Mobil88 Halomoan Fischer Lumbantoruan, lebih mudah mengakali odometer digital. Jasa untuk mengubahnya dikatakan cuma butuh modal Rp 250.000, uang segitu dinilai ringan jika misalnya penjual bisa untung Rp 5 juta gara-gara mobkas dikira bukan "mobil capek".

“Kalau yang digital, tinggal colok saja ke OBD. Sudah ada software-nya, tinggal pilih nomor cantik,” ungkap Fischer, di Jakarta, Senin (11/12/2017).

Baca: Digempur Diskon Mobil Baru, Mobil88 Turunkan Harga

Pemalsuan odometer jelas merugikan konsumen karena angka yang tertera tidak sesuai dengan pemakaian yang sebenarnya. Selain itu, angka odometer yang salah juga bisa mengganggu kesehatan mobil karena tidak sesuai dengan jadwal servis berkala. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com