Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Utama Pedagang Mobil Bekas

Kompas.com - 08/11/2017, 16:22 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Gencarnya diskon besar yang ditawarkan diler pada mobil baru memang diakui mempengaruhi bisnis mobil bekas (mobkas). Namun, masalah utama para pedagang mobkas yang sebenarnya bukan itu.

Ketakutannya adalah ketika banyak masyarakat tidak lagi membutuhkan mobil pribadi. Kondisi itu bisa tercipta saat sarana transportasi umum di Indonesia, terutama di Jakarta, sudah sangat memadai sampai jadi bahan pertimbangan masyarakat tidak perlu lagi membeli mobil.

“Saat transportasi umum sudah bagus sekali, pedagang mobil seken akan ngerem. Memang bukan berarti hilang, tapi pengaruh 10 – 20 persen,” ucap Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobkas WTC Mangga Dua, Selasa (31/10/2017).

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan Koridor 13 transjakarta yang melayani rute Kapten Tendean-Ciledug, Rabu (16/8/2017).KOMPAS.com/NURSITA SARI Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan Koridor 13 transjakarta yang melayani rute Kapten Tendean-Ciledug, Rabu (16/8/2017).

Menurut Herjanto, transportasi umum ideal justru lebih menakutkan buat pedagang mobkas ketimbang pembatasan kendaraan. Wacana membatasi peredaran mobil berusia tua di Jakarta pernah merebak kembali pada dua tahun lalu.

Baca: Kasus Mobil Terbakar, Jadi Pelajaran Pemburu Mobkas

Saat ini pembangunan sarana infrastruktur merupakan salah satu fokus kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ketersediaan infrastruktur berupa jalan bisa meningkatkan mobilitas masyarakat yang mendukung pergerakan perekonomian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com