Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laporan langsung dari Tokyo Motor Show 2017, Jepang.

Sejarah Panjang Tokyo Motor Show Sejak 1954

Kompas.com - 26/10/2017, 09:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Tokyo, KompasOtomotif – Bagi para pecinta otomotif, tentu familiar dengan pameran Tokyo Motor Show (TMS), sebagai salah satu yang bergengsi di dunia. TMS adalah salah satu ajang yang masuk deretan acara di bawah organisasi otomotif dunia, Organisation Internationale des Constructeurs d’Automobiles (OICA).

Seperti diketahui, Jepang sendiri merupakan negara yang melahirkan banyak pabrikan roda empat atau roda dua, yang eksis di seluruh wilayah di dunia. Ini tentu membuat TMS cukup berpengaruh secara global, seperti menciptakan tren atau membuka era baru industri otomotif ke depannya.

Terlepas dari TMS, pameran lain yang tak kalah hebatnya adalah Frankfurt Motor Show, atau yang dikenal juga dengan Internationale Automobil-Ausstellung (IAA /International Automobile Exhibition). Kemudian ada lagi Detroit Motor Show (North American International Auto Show), lalu Geneva Motor Show.

1954 dan Lokasi Berbeda

Pameran otomotif Jepang tersebut pertama kali dimulai pada tahun 1954 atau 63 tahun lalu, dan berhasil menyedot pengunjung sampai 547.000 orang, selama sepuluh hari penyelenggaraan. Kala itu, acara digelar di ruang terbuka, dan lokasi yang diplih adalah Hibiya Park.

Namun, Hibiya hanya bertahan sampai penyelenggaraan di 1958 , di mana pada tahun terakir nama Hibiya sudah berganti menjadi Korakuen Bicycle Race Stadium. Baru kemudian pada 1959 resmi pindah ke ruang tertutup di Japan Trade Centre, wilayah Harumi.

Suasana di press day Tokyo Motor Show (TMS) 2017.Ghulam/KompasOtomotif Suasana di press day Tokyo Motor Show (TMS) 2017.

Cukup lama daerah Harumi di Tokyo menjadi tuan rumah pameran berskala international tersebut, atau hingga 1987. Lokasi baru yang kemudian dipilih adalah Makuhari Messe di Chiba Perfektur, yang dimulai pada 1989, baru kemudian berpindah ke Tokyo Big Sight atau dikenal dengan Tokyo International Exhibition Center, yang berlokasi di Ariake Minami, dan sampai sekarang masih dilangsungkan di sana.

Sebelumnya, pada periode 1954 sampai 1973 penyelenggaraan dilakukan satu tahun sekali. Namun pada 1975 sampai saat ini, diubah menjadi dua tahun sekali. Tidak ada pejelasan mendetail soal ubahan pola tersebut.

Rekor Pengunjung

TMS mencatatkan rekor pengunjung terbanyak pada pameran yang diselenggarakan pada 1991. Memang saat itu total hari diperpanjang dari yang biasanya 10-11 hari, menjadi 15 hari.

Pada TMS ke-29 tersebut, tema yang diusung adalah "Discovering a New Relationship: People, Cars and the Earth as One”.  Sesuai dengan topiknya, banyak kendaraan yang dipamerkan menampilkan aspek "Environment- and Human-friendly", seperti mobil hidrogen dan kendaraan bertenaga metanol.

Selain itu, para produsen juga berhasil menemukan peningkatan performa yang signifikan untuk kendaraan listrik, yang dipamerkan pada tahun 1991. Tren kunci lainnya pada masa itu dari para pembuat mobil adalah, inovasi baru soal kendaraan yang ringan dan kompak, dengan penggunaan material baru.

Suasana di Tokyo Motor Show (TMS) 2017.Ghulam/KompasOtomotif Suasana di Tokyo Motor Show (TMS) 2017.

2017

Kali ini, TMS akan dibuka untuk umum mulai dari 27 Oktober sampai 5 November 2017, dengan mengusung tema “Beyond The Motor”. Artinya, para peserta dan acara di dalam TMS akan melampaui batas industri otomotif, demi mengintegrasikan keragaman konsep dan teknologi dari spektrum yang luas.

Untuk pertama kalinya, selama 24 jam situs-situs dari 14 produsen dalam Jepang akan mempromosikan TMS ke-45 di 2017, dengan tampilan visual kolaboratif bersama, yang menggabungkan semua logo merek mobil.

Para produsen kendaraan yang hadir di TMS, umumnya memamerkan mobil-mobil masa depan, yang tak lagi menggendong mesin konvensional pembakaran dalam, melainkan listrik dan mengadopsi teknologi otonomos, atau self driving car.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com