Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Tren Penjualan Daring dan Nasib "Salesman"

Kompas.com - 07/07/2017, 15:22 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Berkembangnya kemajuan di era digital, membuat banyak pelaku bisnis mau tak mau harus mengikutinya. Mulai dengan menawarkan jasa, sampai menjual barang secara online.

Berlahan tapi pasti, digitalisasi mulai menjajah sistem konvensional. Buka tidak mungkin dalam waktu dekat hal ini juga akan berubah pola penjualan kendaraan, baik mobil dan motor yang akan dilakukan secara online tanpa mengandalkan tenaga manusia atau salesman lagi.

Lalu bagaimana pandangan para pelaku industri otomotif di tanah air melihat fenomena ini, apalagi saat ini sudah banyak pola showroom online yang dilakukan para pakar teknologi untuk lebih memanjakan para calon konsumen.

Baca : Yamaha Mulai Buka Pemesanan "Online" XMAX

M Abidin, GM Aftersales Division Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengatakan sejak 2011 lalu Yamaha sudah mulai memperkirakan adanya pergeseran tren cara penjualan yang arahnya ke online. Karena itu, Yamaha pun cukup gencar untuk mengembangkan infrastruktur di dunia maya juga mengedukasi jaringanya terhadap tren tersebut.

"Polanya memang akan berbeda, dari industrial menjadi custom dan customize, Yamaha sudah tujuh tahun menyikapi perubahan prilaku ini. Untuk tren saat ini mamang masih terus berjalan, untuk memutuskan membeli motor dari website masih 10 persen, sisanya mereka mencari informasi dari ulasan berita, komunitas, serta pakar lainnya," ucap Abidin saat dihubungi KompasOtomotif, Jumat (7/7/2017).

Menurut Abidin, saat ini populasinya paling banyak dari perlaihan antara generasi Y ke Z generation. Dalam periode tersebut, perkembangan teknologi sudah mulai maju, mereka juga sudah terbiasa dengan dunia maya dan mudah beradaptasi dengan teknologi gadget.

Sales promotion girl berpose di gerai toyota saat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (28/4/2017). Ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia ini akan berlangsung hingga 7 Mei mendatang. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Sales promotion girl berpose di gerai toyota saat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (28/4/2017). Ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia ini akan berlangsung hingga 7 Mei mendatang. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Baca : Tata Makin Mantab Jualan Suku Cadang "Online"

"Konsumen terkadang lebih paham soal spesifikasi produk dibandingkan salesman. Untuk itu, salesman juga harus smart dalam mengikuti tren dan perkembangan, kami sendiri sudah menyosialisasikan jaringan kami contohnya seperti mulai dengan bermain media sosial, dan lainnya," ucap Abidin.

Hal senda juga dikatakan oleh Chief Executive Auto2000 Agus Prayitno. Dia menjelaskan bahwa hal tersebut memang tidak bisa dihindari, seiring perkembangan teknologi masyarakat juga tidak mau repot. Tapi secara skala, saat ini pembelian mobil melalui dunia maya masih sangat kecil.

"Arahnya memang ke sana dan kami sudah mempersiapkan hal ini, istilahnya itu brick and click. Brick-nya di cabang, clik-nya bagaimana kami mendapatkan prospek, tapi angka penjualan dari online masih sangat kecil, satu bulan itu paling 50 sampai 60 unit," ucap Agus beberapa waktu lalu di Jakarta.

Sales promotion girl berpose saat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (28/4/2017). Ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia ini akan berlangsung hingga 7 Mei mendatang. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Sales promotion girl berpose saat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (28/4/2017). Ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia ini akan berlangsung hingga 7 Mei mendatang. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Baca : Kelebihan Belanja Motor dan Mobil via Toko "Online"

Agus mengatakan, penerapan sistem online masih perlu adaptasi dan sosialisasi. Tapi ia memandang, dengan adanya hal tersebut tidak akan berpengaruh pada pekerjaan atau tenaga salesman, karena perannya masih sangat dibutuhkan.

"Tidak serta merta salesman itu langsung tidak dibutuhkan, yang men-delivery siapa. Tetap ada yang harus mengedukasi dan menjelaskan produk, komunikasi tatap muka masih sangat dibutuhkan," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com