Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Indonesia Masih Suka Mobil “Konservatif”

Kompas.com - 06/07/2017, 08:23 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KomasOtomotif - Terus ditodong pertanyaan kapan memperbarui produknya, pihak Daihatsu memproteksi diri dan menjawab kalau model yang ada, disebut masih cukup diterima oleh masyarakat Indonesia, terutama soal Terios.

Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor (ADM), mengatakan, sampai saat Terios masih ada di angka jualan 1000-an unit perbulan. Itu juga berarti, kalau masyarakat Indonesia masih menyukai model-model mobil bergaya konservatif.

“Indonesia pasarnya seperti itu, lebih senang yang konservatif. Lihat saja Terios yang disebut sudah 10 tahun, kami masih jual 1.000-an unit dan Rush 2.000-an. Menurut kamu masih bisa diterima tidak? Masih, dan buat apa diganti,” ujar Amelia kepada KompasOtomotif, Selalu (4/7/2017).

Baca juga : Daihatsu Terios, Tua-tua Keladi yang Masih Diminati

“Orang Jepang juga seperti itu (kalau bisa selama mungkin ya selama mungkin, produknya tak perlu diganti), yang menjual sparepart-nya juga gampang,” tutur Amelia.

Amelia memberikan contoh salah satu merek rival, di mana modelnya disebut terlalu "sophisticated" yang tidak selamat juga di pasar, padahal baru beberapa tahun eksis. Ini dikatakan menjadi dasar kalau Daihatsu memperpanjang lifetime modelnya.

“Kamu coba lihat saja, semua yang ada di Indonesia itu kebanyakan konsepnya seperti itu (konservatif), janga dibuatkan yang terlalu aneh-aneh, tidak mau orang kita. Mungkin beberapa ada yang bilang bosen, padahal banyak yang lebih suka konservatif,” kata Amelia.

Bagaimana Soal Mitsubishi Expander?

Saat ditembak pernyataan, apakah secara tidak langsung Daihatsu mengatakan kalau produk Small MPV Mitsubishi Expander akan sulit diterima pasar? Amelia menolak untuk mengatakan apa-apa. Dirinya hanya menyerahkan semua pada waktu.

“Saya tidak mau ngomong, nanti waktu saja yang menentukan. Kasih waktu dua tahun, untuk beberapa merek sebelah. Memang awalnya ada yang suka itu untuk mejeng (model futuristik), tapi kebanyakan orang merasa aneh. Intinya waktu yang menentukan, dan berdasarkan pengamatan kami, Indonesia cenderung banyak yang suka konservatif,” kata Amelia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com