Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Arus Balik Lebih Rawan Kecelakaan

Kompas.com - 28/06/2017, 07:02 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Sama seperti arus mudik, sebelum melakukan perjalanan balik ke Ibu Kota baiknya kembali mempersiapkan kondisi fisik. Hal ini berlaku baik untuk pengendara atau kondisi dari kendaraannya.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto, mengatakan bahwa tingkat kecelakaan umumnya lebih besar terjadi saat balik dibandingkan ketika berangkat.

Baca : Kerasnya Perjuangan Arus Balik, ini Antisipasinya

"Pada arus balik biasanya semangat serta fisik relatif menurun dan konsentrasi berkurang. Saya mengimbau para pengemudi sepeda motor maupun kendaraan pribadi untuk mempersiapkan dirinya dan kendaraan sebelum dipakai balik," ujar Pudji dalam siaran resminya, Selasa (27/6/2017).

Melihat data kecelakaan pada 2016, saat musim Lebaran didominasi oleh sepeda motor dengan kisaran mencapai 71 persen. Kalau dilihat waktu kejadian, kecelakaan banyak terjadi saat arus balik.

Diprediksi hal tersebut terlihat dari beberapa faktor yang berpengaruh, seperti kelelahan karena telah terkuras tenaga saat mudik dan bersilatuhim, menipisnya uang saku sehingga enggan beristirahat, serta semangat yang kendor dan mengurangi konsentrasi.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pemudik bersepeda motor melintasi Jalur Pantura Indramayu - Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/6/2017). Pada H-2 Lebaran, jalur Pantura dipadati kendaraan pemudik khususnya kendaraan roda dua.

Kementerian Perhubungan (Kemnhub), memprediksi terjadi peningkatan 13,92 persen untuk mobil pribadi pada musim mudik tahun ini, dari sebelumnya 3.057.293 unit menjadi 3.482,715 unit pada 2017. Sedangkan motor, bila pada 2016 tercatat 5.135.708 unit tahun ini diperkirkan melonjak 6.069.380 unit, atau naik 18,18 persen.

Dari angka tersebut bisa dipastikan kepadatan juga tetap terjadi saat arus balik. Bahkan potensi kecelakaan lebih besar dengan kondisi yang sudah lelah sehabis berlibur di kampung halaman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com