Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Produsen Oli Soal Tren Motor Listrik

Kompas.com - 23/06/2017, 07:41 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Produsen oli sepeda motor dan mobil dalam negeri, Federal, masih belum khawatir soal tren motor listrik ke depannya. Berbeda dengan engine konvensional, motor listrik tentu tidak membutuhkan oli mesin, yang harus diganti beberapa waktu sekali.

Gambaran ini sedikit banyak bisa menjadi ancaman bagi produsen oli, salah satunya Federal. Lebih lagi pemerintah, melalui Perpres Nomor 22 Tahun 2017 menargetkan populasi sepeda motor listrik mencapai 2,1 juta unit di 2025.

Tujuannya tentu untuk mendorong masyarakat bisa lepas dari ketergantungan akan bahan bakar fosil, yang kemudian diikuti oleh target penurunan polusi udara. Ini tentunya juga ikut merangsang tumbuhnya tren motor listrik di Indonesia, seperti yang sudah lahir Viar Q1 dan sesaat lagi ada Gesits.

“Kami melihatnya begini, secara jumlah, populasi sepeda motor Indonesia ada sekitar 90 juta lebih, dan memang motor listrik ke depannya akan jadi pilihan. Namun kami tetap yakin, dari 90 juta populasi yang ada, tidak mungkin dalam jangka waktu 2-3 tahun akan berganti semua,” ujar  Herry Hambali, Sales and Marketing Director PT Federal Karyatama, Kamis (22/6/2017).

“Kemudian dari sisi infrastruktur juga harus dilihat, jika sudah memiliki motor listrik, melakukan pengecasan di mana,” ucap Herry.

Herry menambahkan, kalau pertumbuhan motor listrik masih cukup jauh, di mana ini akan membuat bisnisnya tidak terganggu dalam beberapa tahun ke depan. Pasalnya, masih ada banyak unsur yang perlu dipersiapkan pemerintah.

“Seperti kita sama-sama tahu, Indonesia secara kelistrikan bagaimana, dan penyebaran pembangkit listriknya saja belum rata. Jadi menurut saya masih agak panjang, dan prediksinya masih di atas 10 tahun lagi,” ujar Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com