Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pemudik dari Jabodetabek Naik Signifikan

Kompas.com - 08/06/2017, 09:02 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Cikopo, KompasOtomotif - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi musim mudik 2017 akan jauh lebih padat dibandingkan tahun 2016. Peningkatan ini dipicu dari jumlah penjualan sepeda motor dan mobil yang tiap tahun mengalami perkembangan.

Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Pandu Yunianto, mengatakan kenaikan untuk motor dan mobil masing-masing berada di atas 10 persen lebih.

"Kita bicara kendaraan yang keluar dari Jabodetabek, tahun ini jumlahnya akan meningkat. Motor itu naik menjadi 15,42 persen, kalau mobil 12,01 persen," ucap Pandu sata berbincang dengan KompasOtomotif di Cikopo, Rabu (7/6/2017).

Baca : Perhatikan, Prediksi Pucak Arus Mudik 2017!

Menurut Pandu, secara angka untuk sepeda motor pada 2016 lalu jumlahnya mencapai 4,6 juta, dan musim ini diperkirakan mencapai 5,3 juta yang keluar mudik dari Jabodetabek. Sedangkan untuk mobil, dari sebelumnya 3,04 juta akan menjadi 3.41 juta.

KOMPAS IMAGES / KRISTIANTO PURNOMO Kemacetan mengular sepanjang 18 kilometer di ruas tol Pejagan - Brebes Timur, Jawa Tengah, Jumat (01/07/2016). Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 lebaran.

Untuk mengantisipasi kemacetan panjang, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Tito Karnavian, menyarankan masyarkat tidak melakukan mudik secara bersamaan.

"Meski belum ditetapkan, tapi Lebaran kali ini diprediksi jatuh pada hari Minggu dan Senin (25-26/6/2017). Kemungkinan puncak arus balik itu jatuh pada 23 dan 24 Juni, jadi tolong diantisipasi, jangan sampai berbarengan. Anak sekolah sudah mulai libur sejak 19 Juni, jadi bagi yang bisa berangkat lebih dulu itu lebih baik," ucap Tito dikesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com