Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi "Petaka Brexit" pada Mudik 2016

Kompas.com - 02/06/2017, 16:42 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Tragedi "horor" kemacetan mudik di pintu keluar Brebes Timur (Brexit) tahun 2016 lalu masih menyisakan kenangan buruk. Namun, pemerintah dan pihak-pihak terkait memastikan hal tersebut tidak akan terulang lagi pada musim mudik 2017.

Dari hasil evaluasi, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Darat Direktorat Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Pandu Yunianto, mejelaskan, bahwa penyebab terjadinya kemacetan panjang di Brxit tahun lalu diakibatkan karena belum siapnya infrastruktur.

Baca : Wacana Nopol Ganjil Genap untuk Mudik 2017 Batal

"Pintu Tol Brebes Timur tidak didesain sebagai gerbang akhir. Beberapa faktor jadi penyebab kemacetan panjang tahun lalu, mulai dari jalur dan pintu gerbangnya yang terbatas, setelah itu ditambah akses saat keluar yang langsung bertemu dengan jalan Nasional," ucap Pandu diskusi di Universitas Pertamina Simprug, Jakarta Selatan, Rabu (31/5/2017).

Menurut Pandu, jalur keluar tol di Brebes Timur cukup sempit, apalagi ditambah dengan arus yang datang dari jalan Nasional yang membuat ruang gerak makin minim. Efek domino lain juga datang dari stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) Pertamina yang ada pada jalan Nasional dan berkontribusi jadi salah satu biang kemacetan.

"Antrean panjang juga berasal dari SPBU, karena mobil dari tol sudah banyak yang kehabisan bahan bakar. Kondisi tersebut memang tidak bisa dihindari," kata Pandu.

Muhammad Nashir Pemudik dan warga sekitar mengantre bensin di SPBU Bangsri, Brebes, Jawa Tengah, Senin (4/7/2016).

Agar tidak terulang beberapa skenario sudah siap dijalankan. Pihak Kementerian Perhubungan, Pertamina, dan Kepolisian sudah mengantongi beberapa skenario yang akan diterapkan saat terjadi kepadatan kendaraan.

Baca : Komisi V DPR Sentil Masalah Kasus Rem Blong

"Volume kendaraan waktu itu (2016) memang cukup besar, karena rata-rata melakukan mudik dalam waktu yang bersamaan. Tahun ini kita harapkan tidak terulang, paling tidak kita bisa mengurai agar tidak terjadi penumpukan," ucap Kepala Bidang Manajemen Operasional dan Rekayasa Lalu Lintas Korlantas Polri Kombes Pol Darto Juhartono di waktu yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com