Jakarta, KompasOtomotif – Meredupnya performa penjualan Kia Picanto generasi kedua mencerminkan bahwa model ini memang sudah mulai ”habis”. Usianya memasuki enam tahun sejak pertama kali menggelinding pada 2011, buat sebuah mobil, tentu tak lagi muda. Generasi ke-3 pun kini mengintip.
Fenomena penurunan penjualan itu pun menular ke Indonesia. Sepanjang 2016, rata-rata PT Kia Mobil Indonesia (KMI) hanya menjual 25-50 unit per bulan. Total setahun, model hatchback ini bisa terjual 330 unit. Tiga bulan pertama tahun ini, situasinya sama lunglai, jualan Picanto rata-rata 20-an unit sebulan.
”Picanto sedang mengalami penurunan, towards the end of life (menuju akhir kehidupannya) juga. Picanto di Korsel ada generasi baru, belum ada setir kanan. Kira-kira ke Indonesia kapan? Sedang dipelajari,” ujar Iki Wibowo, Presiden Direktur KMI, (27/4/2017).
Soal LCGC yang dituduh sebagai tersangka mati surinya Picanto dan city car lain, Iki tak sependapat. ”Kalau saya lihat mempengaruhi semua segmen. Komposisi penjualan total lumayan besar, dan impact-nya ke mana-mana (tak hanya city car),” katanya.
Di Korea Selatan, calon pengganti generasi ke-2 yang akan memasuki masa ”purnabakti” itu sudah beberapa kali tampak di jalanan sedang dites, bahkan sudah tak pakai kamuflase. Tampangnya lebih runcing, senada dengan All New Kia Rio, tapi dengan dimensi lebih kecil.
Akhirnya, Generasi Baru Kia Picanto Unjuk Diri
Ditanya soal lamanya studi KMI menghadirkan Picanto baru, Iki belum bisa membeberkan detail. Dirinya hanya memberi gambaran, bahwa ada kemungkinan untuk meluncur tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.