Mitsubishi akan Bantu Renault Terkenal di ASEAN

Jenewa, KompasOtomotif – Selain menjalin kerjasama dengan Nissan, Mitsubishi juga menyatakan diri terbuka, jika harus melakuka rebadging dan menjual model dari mitra aliansi Renault di Asia Tenggara. Ini merupakan satu cara Mitsubishi, sebagai anggota baru dari aliansi Renault-Nissan menciptakan sinergi dengan mitra-mitranya.

“Renault hampir tidak ada di Asia Tenggara. Jika masuk akal bagi Mitsubishi, untuk membantu Renault di Asia Tenggara, ini akan bisa menjadi diskusi yang menarik,” ujar Trevor Mann, Chief Operating Officer Mitsubishi mengatakan kepada Automotive News Eropa, Rabu (29/3/2017).

Khusus di pasar Indonesia, ini bisa menjadi tantangan terbuka bagi aliansi Toyota dan Daihatsu, yang selama ini merajai pasar otomotif Tanah Air. Menarik menunggu gebrakan aliansi Nissan-Mitsubishi-Renault untuk pasa ASEAN, salah satunya Indonesia, sebagai pasar yang terbesar.

Selain itu, dibanding dengan Nissan, eksistensi Mitsubishi juga lebih dominan di sebagian besar Asia Tenggara. Mann menuturkan, kekuatan perusahaan di tempat-tempat seperti Thailand, di mana Mitsubishi memiliki tiga pabrik, yang telah menghasilkan lebih dari 3 juta kendaraan, bisa digunakan untuk membantu meningkatkan pangsa pasar Nissan dan keuangan Nissan (bottom line/profit).

Sebelumnya Mann mengatakan, kedua perusahaan (Nissan-Mitsubishi) sedang mempelajari terkait kolaborasi truk pikal di Asia Tenggara. Mitsubishi, yang memproduksi Triton di Thailand, bisa memasok Nissan untuk pikap Navara generasi selanjutnya.

“Jika Anda melihat biaya kinerja kami di daerah itu, kami adalah patokan dalam aliansi, cost-base pikap kami lebih baik dari Nissan,” kata Mann.

Dari aliansi ini, kedua perusahaan tersebut berharap, kesepakatan tersebut akan menghasilkan penghematan gabungan sebesar 49 miliar yen atau Rp 5,8 triliun pada tahun fiskal 2017 yang berakhir Maret 2018.