Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Gunakan Standar Samping

Kompas.com - 06/03/2017, 10:02 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Menggunakan standar samping pada sepeda motor memang lebih praktis dibandingkan standar tengah. Apalagi bagi kaum hawa yang biasanya ingin lebih cepat dan fleksibel.

Meski lebih gampang, namun bila menjadi kebiasaan dan terus menerus digunakan ada efek yang merugikan. Mulai dari motor yang berisiko mudah jatuh sampai kebocoran oli pada suspensi.

"Potensi kerusakan memang ada, tapi kurun waktunya cukup lama, tidak bisa diprediksi. Penggunaan standar samping bikin kondisi motor miring ke satu sisi (kiri). Meski motor tidak digunakan, tapi disadari atau tidak posisi tersebut membuat beban bagi sok depan dan belakang," kata Analys Technical Service Honda Sales Operation Jakarta Center, Rangga Noviar kepada KompasOtomotif beberapa waktu lalu.

Tekanan pada sok, lanjut Rangga, terjadi akibat posisi motor yang menyamping. Hal ini membuat sekitar 40 persen lebih beban motor ditanggung oleh satu sok saat sedang diam, bila dilakukan secara terus-menerus memungkinkan terjadinya kerusakan pada sil sok yang membuat oli akhirnya bocor.

"Biasanya pada motor sport yang memang tanpa standar tengah. Kalau parkir di rumah atau lama tidak digunakan, baiknya dikasih standar model paddock yang banyak di toko aksesori," kata Rangga.

motorcycle MV Agusta Brutale 675, salah satu model yang di-recall karena masalah pada sekrup lengan ayun.

Selain kerusakan sok, sering menggunakan standar samping tanpa disadari juga bisa membuat kualitas material ban menurun. Khususnya pada sisi sebelah kiri yang menjadi penahan bobot motor.

"Meski tidak jalan otomatis udara di ban tetap tertekan ke satu sisi, efeknya bisa bikin sisi ban sebelah kiri lebih cepat terkikis dari pada sisi kanannya," ujar Ade salah satu teknisi Planet Ban di kawasan Otista, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com