Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolaborasi Xenia-Avanza Tonggak Kebangkitan Daihatsu

Kompas.com - 02/03/2017, 08:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Daya tahan Daihatsu bermain di panggung otomotif Tanah Air terbilang kuat. Berbagai macam kondisi ekonomi yang melanda Indonesia, tidak merontokkan merek yang berbasis di Osaka, Jepang ini sudah berusia 55 tahun di Indonesia.

Sudirman Maman Rusdi, Presiden Direktur Astra Daihatsu Motor (ADM) bercerita banyak mengenai kiprah Daihatsu di Indoneia. Satu=satunya orang Indonesia yang menjabat sebagai direksi Daihatsu di Jepang ini mengatakan, keberhasilan Daihatsu di Indonesia tidak terlepas dari dukungan Grup Astra, yang pada 1976 ditunjuk sebagai agen tunggal dan distributor di Indonesia.

Keberlanjutan kerjasama Daihatsu Motor Company (DMC) bersama dengan Astra International, berturut-turut kembali terealisasi dalam pembangunan perusaaan joint venture, mulai dari stamping plant PT Daihatsu Indonesia (1978) dan Engine Plant PT Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (1983). Lalu Astra juga mendirikan PT Nasional Astra Motor sebagai agen tunggal dan importir kendaraaan Daihatsu pada tahun 1987.

“Baru pada 1992, ketiga perusahaan tesebut digabung menjadi PT Astra Daihatsu Motor. Di mana komposisi kedudukan saat ini adalah, DMC 61,7 persen, Astra International 31,9 persen, dan Toyota Motor Corporation 6,4 persen,” ujar Sudirman, Rabu (1/3/2017).

Sudirman menambahkan, Daihatsu Indonesia berkembang seiring pertumbuhan ekonomi di negeri ini. Jadi masa-masa sulit juga tentu dialami, parahnya pada saat gejolak 1998, di mana volume produksi jauh berada di bawah kapasitas pabrik.  Ini karena pasar domestik mencapai titik terendah, sekitar 58.000 unit pertahun, akibat daya beli masyarakat yang menurun drastis.

Kolaborasi Xenia-Avanza

Sudirman mengakui, tonggak kejayaan Daihatsu tidak terlepas dari hubungannya dengan Toyota, di mana pada 2004, mereka melahirkan produk kolaborasi Xenia-Avanza. Bahkan dua produk tersebut sampai saat ini masih menjadi yang terlaris di Indonesia, terutama di segmen low multi purpose vehicle (LMPV).

Ini terjadi setelah Toyota membeli 51 persen saham Daihatsu Motor Company (DMC),pada 1998.  “Milestone penting perkembangan Daihatsu di sini adalah saat diluncurkannya produk kolaborasi Avanza-Xenia 2004, yang kemudian disusul dengan peluncuran berbagai produk kolaborasi lainnya,” ujar Sudriman.

Rokky Irvayandi, Executive Coordinator Domestic Marketing Division PT ADM menuturkan, produk lain Daihatsu setelah kolaborasi juga mendapat respons baik dari masyarakat, seperti Sirion, Granmax, dan Luxio.

“Baru kemudian di 2009, untuk pertama kalinya Daihatsu duduk di posisi kedua industri otomotif Indonesia untuk penjualan retail, dan sudah dipertahankan sampai delapan tahun berturut-turut sampai 2016 lalu,” ujar Rokky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com