Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia merupakan Negara Termacet Kedua Dunia

Kompas.com - 22/02/2017, 17:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif Inrix, perusahaan analis transportasi yang bermarkas di Washington, baru saja merilis data kondisi lalu lintas di seluruh dunia pada 2016.

Indonesia masuk dalam jajaran negara paling memprihatinkan kondisi kemacetan arus lalu lintasnya, tepatnya duduk di peringkat kedua terburuk di dunia.

Mengutip situs resmi Inrix, Rabu (22/2/2017), masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan waktu sia-sia di jalan (terjebak macet) sampai 47 jam dalam satu tahun.

Namun, ini masih lebih baik dibanding negara tetangga Thailand, yang menempati posisi pertama negara termacet, bukan hanya di Asia, melainkan juga di seluruh dunia.

Di Thailand, rata-rata pengemudi mobil membuang waktu di jalan mencapai 61 jam per tahunnya. Kemudian, yang juga ada di urutan kedua, ada Kolombia, yang catatan waktu rata-ratanya sama dengan Indonesia, di angka 47 jam.

Di posisi keempat, sama-sama ditempati oleh Rusia dan Amerika Serikat dengan waktu yang dihabiskan mencapai 42 jam. Sementara itu, di urutan kelima, ada Venezuela, yakni di angka 39 jam per tahunnya untuk setiap pengemudi.

Baca:Kota Ini Punya Jalanan Termacet di Dunia

Kota-kota Indonesia

Di dalam negeri, ibu kota Jakarta masih menjadi kota tersibuk dan juga paling macet dengan waktu sia-sia pengemudi di jalan per tahunnya di angka 55 jam. Angka ini bahkan lebih tinggi dari rata-rata nasional, yakni 47 jam.

Posisi Jakarta secara global berada di urutan ke-22, lebih baik dari ibu kota Thailand, Bangkok, yang menempati peringkat ke-12. Berada di belakang Jakarta, ada Bandung, salah satu kota di Jawa Barat, dengan waktu yang dihabiskan di kemacetan rata-rata 42,7 jam.

Berikut daftar lengkapnya.

Inrix Jakarta menjadi kota termacet di Indonesia di 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com