Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Ban Berharap Insentif seperti LCGC

Kompas.com - 10/02/2017, 13:05 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Sentul, KompasOtomotif – Akhir-akhir ini, produsen ban berlomba menghadirkan produk yang diklaim ramah lingkungan (eco tyre), menyesuaikan tren yang berkembang. Lalu muncul kekhawatiran, perkembangan ban jenis ini tak sekencang di negara-negara maju karena tak ada dukungan pemerintah.

Seperti yang disampaikan Hendra Himawan, GM Sales Planning dan Administrasion PT Sumi Rubber Indonesia (Surindo), Rabu (8/2/2017), di Sentul, Bogor, bahwa banyak klaim ”eco tyre”, tetapi tidak ada ketentuan dan pengawasan.

”Bisa saja sebuah merek mengklaim, tapi tidak ada standardisasi. Harapannya, kesadaran masyarakat akan kebutuhan ban ramah lingkungan makin tinggi, polusi dan biaya pemerintah merehabilitasi lingkungan berkurang. Masyarakat juga lebih sehat,” kata Hendra.

Menurutnya, kontribusi eco tyre di Indonesia belum sedahsyat negara-negara maju yang sudah mulai concern ka arah sana. Standardisasi diperlukan, atau minimal perhatian khusus dari pemerintah sudah mulai ada di ranah aksesori kendaraan seperti ban.

Jika sudah ada standardisasi, atau bahkan insentif dari pemerintah, produsen ban akan berlomba memproduksi ban ramah lingkungan. Saat ini, produk ramah lingkungan sedikit lebih mahal biaya produksinya karena kelas material di atas produk biasa. Jika ada konsiderasi dari pemerintah, alias ada insentif, biaya produksi yang tinggi diharapkan ada kompensasi.

Hendra pun mencontohkan LCGC, yang mendapatkan insentif dari pemerintah jika memenuhi berbagai syarat, termasuk konsumsi bahan bakar yang tembus 20 kpl, atau minimal punya 80 persen komponen lokal. ”Seperti itu yang kami harapkan,” kata Hendra.

Saat ini, Surindo memproduksi ban ramah lingkungan dengan label Dunlop Enasave EC300 dan EC300+. Merek lain yang sudah duluan adalah Bridgestone dengan Ecopia, atau juga GT Radial yang mengandalkan Champiro Eco.

Label "ramah lingkungan" pada ban dilihat dari kemampuannya menghemat bahan bakar dengan sejumlah teknologi khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com