Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokalisasi Industri Otomotif Indonesia Tertinggal Thailand

Kompas.com - 30/01/2017, 07:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Industri otomotif dalam negeri masih harus bisa belajar banyak dari Thailand, yang sejauh ini menjadi rival Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Salah satu yang penting yaitu soal urusan pendalaman lokalisasi supply chain, untuk menopang kebutuhan industri otomotif.

“Mengenai pendalaman lokalisasi, belum banyak perubahan di sini. Kami mencoba membandingkan kondisi yang ada di Indonesia dengan di Thailand, di mana merupakan negara di Asia Tenggara, dengan industri otomotif yang cukup maju,” ujar Kukuh Kumara, Sekertaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bemotor Indonesia (Gaikindo), Rabu (25/1/2017).

Memang jika dilihat, ujar Kukuh, Indonesia masih tertinggal jauh dari Thailand, yang sudah memiliki 700 perusahaan yang memproduksi komponen tier 1 dengan penyerapan 250.000 pekerja, di mana Indonesia hanya baru 500 perusahaan, dan sanggup mempekerjakan 100.000 orang.

Lalu, dari data Gaikindo yang dipaparkan Kukuh, terkait penyedia barang-barang tier 2 dan 3, Thailand memiliki 1.700 perusahaan dengan total 175.000 pegawai. Sedangkan Indonesia, hanya 1.000 perusahaan yang dihuni sebanyak 90.000 orang.

“Indonesia kalah di penyediaan tier 1, 2 dan 3, yang jumlahnya masih kurang, dan industri komponen yang ada belum cukup untuk memenuhi permintaan. Diperlukan kebijakan untuk dapat mendorong sektor industri tersebut sehingga dapat mewujudkan pendalaman lokalisasi,” ucap Kukuh.

Saat ini, Indonesia hanya mampu memproduksi mobil sekitar 1,2 juta unit setiap tahunnya, dengan 22 perusahaan dan sebanyak 55.000 pegawai. Angka ini masih jauh di bawah Thailand yang mencapai 2,4 juta unit. Hanya dengan 20 perusahaan, tapi penyerapan pekerja bisa mencapai 100.000 orang.

Peran Pemerintah 

Masalah serius ini perlu mendapat perhatian dan dukungan pemerintah, agar industri otomotif dalam negeri bisa berkembang, sehingga bisa menjadi basis produksi dan menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia.

Rekomendasi yang dicetuskan Gaikindo, yaitu dengan peningkatan industri komponen (kuantitas), dengan pentahapan persyaratan kandungan lokal, untuk jenis kendaraan penerima fasilitas atau yang masuk dalam program khusus, seperti mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang sudah bergulir.

Kemudian pengembangan industri komponen utama (kualitas), dengan memberikan pentahapan insentif fiskal  dan transfer teknologi, untuk menarik investasi komponen utama, seperti Tax Holiday dan Tax Allowance.

“Upaya untuk  meningkatkan industi komponen lokal, salah satunya adalah mulai dari LCGC. Segmen ini cukup menarik, karena dalam waktu yang relative singkat mulai 2013, sudah bisa menguasai pasar 15 persen sampai 20 persen.  Tentunya juga diperlukan kebijakan-kebijakan untuk dapat mendorong sektor industri tersebut sehingga dapat mewujudkan pendalaman lokalisasi,” ucap Kukuh.

Gaikindo Perbandingan Indonesia dan Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com