Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sudah Cukup Baik buat Para Perakit Lokal

Kompas.com - 06/12/2016, 08:42 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Pemerintah sudah membuka pintu selebar-lebarnya untuk merek-merek mobil agar tertarik merakit produknya di Indonesia. Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian mengaku sudah cukup baik buat para pemain otomotif dengan memberlakukan skema insentif.

Soal kemudahan dan subsidi agar makin menarik minat merek-merek yang biasa impor untuk merakit di dalam negeri, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, mengaku sudah dilakukan.

”Sudah cukup banyak (insentif). Buktinya, melalui insentif yang kami buat, BMW nambah lagi, mereka merakit mobil khususnya luxury car. Pemerintah sudah memberi jalan cukup banyak (agar menarik minat merek merakit lokal,” ucap Putu, belum lama ini, di Jakarta.

Tiga Skema
Dia pun menjelaskan bahwa ada tiga skema yang bisa dipilih merek untuk merakit lokal. Pertama, Completely Knocked Down (CKD). Semua komponen yang sudah dipreteli di negara asal dirakit kembali di Indonesia, hingga menjadi mobil baru.

Naik lagi, ada pilihan yang namanya Incomplete Knocked Down (IKD). Mirip dengan CKD, namun ada komponen yang diproduksi secara lokal. Kemudian pilihan lain, adalah disebut Part by Part, di mana sebagian besar komponen sudah produksi lokal.

Putu mengatakan bahwa pemerintah tak bisa memaksakan merek-merek mobil untuk memakai jalur yang mana, karena masing-masing pilhan ada insentifnya. ”Makin tinggi mereka menggunakan komponen produksi dalam negeri, biaya masuk semakin rendah,” kata Putu.

Misalnya, LCGC, adalah aturan yang sudah termasuk part by part. Komponen yang diimpor ke Indonesia cuma kena tarif biaya masuk 0-5 persen. Kalau IKD dikenakan tarif masuk 3-7 persen. Sedangkan CKD kena tarif 10 persen.

”Insentifnya dari sana. Sudah cukuplah itu (untuk merek-merek memanfaatkan sebagai keuntungan),” ucap Putu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com