Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geber CBR250RR Pakai Tiga Gaya Berbeda

Kompas.com - 24/11/2016, 11:39 WIB

Kuta, KompasOtomotif - Mode berkendara. Fitur ini umumnya dipakai di mobil, biasanya kebanyakan mobil dengan genre sport, buat mengoptimalkan kemampuan mesin dan bisa disesuaikan dengan kondisi jalan. Bagaimana bila disematkan di sepeda motor? Jawabannya ada di All-New Honda CBR250RR.

Banyak fitur yang bikin penasaran tersemat di CBR250RR. Salah satunya riding mode dengan pilihan Comfort, Sport dan Sport +.  Apa sih kelebihannya, lalu bergunakah fitur ini bila dipasang di motor, bagaimana rasanya? Semua pertanyaan itu terlontar sesaat sebelum menjajal CBR250RR.

KompasOtomotif berkesempatan menjajal CBR250RR di Bali, beberapa waktu lalu. Sebelumnya sudah dibahas mengenai arti Total Control yang menjadi tagline dari sport 250 cc milik Honda ini. Bahasan kali ini mengarah pada performa.

Baca: Merasakan arti Total Control CBR250RR

Saat menyalakan mesin, riding mode yang menjadi default adalah Sport. Informasinya tersedia di layar panelmeter. Cara megganti mode berkendara cukup dengan menekan tombol yang ada di handle setang sebelah kiri. Tuasnya mirip lampu jauh (dim) yang biasa tersemat di motor sport.

Awak redaksi tidak mau terburu-buru merasakan dua mode lain, sebelum menggeber CBR250RR ini dengan mode Sport sebagai standar. Dibekali mesin generasi terbaru 250cc liquid-cooled, 4-stroke, DOHC 8-valve, pararel twin cylinder, menghasilkan tenaga maksimal 36,3 tk pada 12.500 rpm dan torsi puncak 22,5 Nm pada 10.500 rpm.

Istimewa Tes All-New Honda CBR250RR

Perjalanan dimulai dari Kuta, menuju Gianyar sampai ke Gunung Batur. Di awal-awal perjalanan, awak redaksi coba bertahan dengan mode Sport. Sensasi tenaga yang dikeluarkan di mode ini terbilang galak, baik di putaran bawah, menengah sampai atas. Entakan mesin masih terbilang sopan saat bersua kepadatan lalu-lintas.

Tiba di jalan bypass menuju Gianyar yang lurus dan relatif sepi. Jari telunjuk tergoda buat mengubah gaya ke mode Sport +. Hasilnya menakjubkan. Mesin seakan mendadak agresif, dan motor minta diajak lari lebih cepat. Beberapa kali awak redaksi yang memilih berada di deretan belakang rombongan, melesat ke depan menyusul road captain saat mencoba mode ini.

Putaran mesin memang dibatasi di angka 14.000 RPM, tapi tenaga tetap galak meski di bawah angka tersebut. Tak sulit buat mendapatkan kecepatan, dimana penguji mampu menyentuh angka 140 kpj sebelum menutup gas dengan alasan keamanan. Poin plus lagi, suara yang keluar dari knalpot juga terdengar lebih "moge" dengan mode Sport + ini.

Perjalanan bersua dengan kontur jalan berliku plus tanjakan dan turunan. Tak masalah memang bila memaksakan berada di mode Sport +, hanya saja ketika memanfaatkan engine brake, entakan keras akan terasa karena putaran mesin seakan tertahan di angka 7.000 RPM. Tetapi, saat keluar dari tikungan, langsung bisa mendapatkan tenaga baru saat memuntir gas.

"Saat hujan coba mode Comfort, lebih lembut tidak terlalu agresif dan nyaman dibawa menikung," jelas Anggono Iriawan, Manager Safety Riding dan Motor Sport PT Astra Honda Motor (AHM), kepada KompasOtomotif saat istirahat di tengah perjalanan.

Kebetulan hujan turun dan membasahi aspal di rute dari Gunung Batur menuju Singaraja. Adrenaline seakan meninggi melihat kontur jalan berliku plus situasi hujan. Kecepatan sedikit dikurangi demi keamanan, mode Comfort pun dipilih.

Istimewa Tes All-New Honda CBR250RR

Tenaga terasa sedikit dibatasi di putaran bawah sampai menengah, tapi di putaran atas tetap terasa. Idealnya dengan mode Comfort ini, penguji tidak perlu sampai mengerem pakem bila bertemu tikungan atau kendala lain, karena memang dari putaran bawah kecepatan sudah terjaga.

"Sebenarnya tenaga akhir yang dikeluarkan tetap sama, baik mode Comfort, Sport atau Sport +. Hanya kalau diibaratkan dengan kurva, Sport + akan naik lebih cepat, Sport sedang, dan Comfort lebih landai," jelas Tetsuo Suzuki, Operating Officer, Representative of Motorcycle Development, Purchase and Production for Motorcycle Operations Honda Motor Co. Ltd., kepada KompasOtomotif.

Kesimpulannya, pilihan mode berkendara ini dilansir AHM buat memberikan kenyamanan pada pengendara. Bila di kota besar yang identik dengan kemacetan, mode Comfort bisa dipilih agar tidak kewalahan menjaga tenaga yang melimpah. Istilah lainnya, mode ini dipakai biar motor tidak terasa "ndut-ndutan" saat macet.

Tetapi bila bersua jalanan lurus yang aman buat mendapatkan kecepatan, mode Sport dan Sport +, bisa menjadi pilihan. Hal yang pasti, fitur riding mode ini menjadi yang pertama di kelas sport 250 cc, dan menjadi poin plus CBR250RR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com