Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suzuki Mengaku Indonesia Belum Butuh Pikap Mini

Kompas.com - 24/11/2016, 08:42 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif –PT Suzuki Indomobil Sales bereaksi terhadap apa yang dilakukan Daihatsu dengan meluncurkan pikap mini, bermesin 1.0 liter di Indonesia. Pihak SIS menekankan kalau konsumen di Indonesia belum butuh mobil niaga seperti ini.

Alasannya, kesimpulan dari hasil survei yang telah dilakukan SIS, masyarakat belum membutuhkannya.

Susanto Winarto, Suzuki 4W National Sales Head SIS menerangkan, perusahaan sudah melakukan kajian tentang kebutuhan pikap kecil di Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Survei dilakukan dengan mendatangi langsung lokasi aktivitas bisnis.

“Keperluan atau kebutuhan daya angkut yang mereka butuhkan itu sebenarnya di 1.500 cc yang memiliki bak lebih besar. Kami tanya bagaimana kalau lebih kecil dan lebih murah, mereka merasa kebutuhan saat ini ada pada 1.500 cc,” kata Susanto, di Jakarta, Sabtu (19/11/2016).

Hampir dua pekan lalu, Astra Daihatsu Motor (ADM) meluncurkan pikap baru, Hi-Max, yang ditempatkan di bawah model andalan Gran Max. Hi-Max merupakan wujud lain dari generasi terbaru Hijet yang sudah lahir di Jepang. Hijet di Jepang yang termasuk kei truck dibekali mesin 660 cc, sedangkan Hi-Max menggunakan mesin Ayla 1.0L.

Saat ini SIS tetap bertahan menawarkan dua model pikap bermesin 1.5L, yaitu Carry dan Mega Carry (APV pikap). Sepanjang Januari – Oktober 2016, penjualan ritel kedua model itu mencapai 34.969 unit. Dalam periode yang sama ADM menjual Gran Max (1.3L dan 1.5L) 34.602 unit. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com