Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsekuensi Isi Solar Biasa di Mesin Diesel Mercy

Kompas.com - 17/11/2016, 08:41 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Denpasar, KompasOtomotif - PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) mulai membanjiri produk bermesin dieselnya di Tanah Air. Beberapa model dari tipe SUV, sedan, dan Van sudah dikenalkan dan diluncurkan sejak beberapa waktu lalu.

Meski mengusung mesin diesel, bukan berarti mobil tersebut bisa sembarang menenggak semua jenis solar. Yudi Lesmana, Product Management Departement Manager MBI, menjelaskan, hanya ada satu jenis solar yang dianjurkan untuk konsumen Mercy di Indonesia.

"Kita bawa mesin sesuai standar Eropa, Euro 4. Karena itu bahan bakar yang digunakan harus punya spesifikasi tertentu, dan saat ini yang dapat memenuhi standar mesin diesel Mercedes-Benz di Indonesia hanya Pertamina Dex," ucap Yudi saat berbincang dengan KompasOtomotif di Bali, Kamis (17/11/2016).

Menurutnya, solar yang yang digunakan mesin diesel Mercedes-Benz harus memiliki beberapa faktor. Diantaranya adalah tingkat kandungan sulfur dan cetane number.  

"Ada beberapa faktor, pertama itu dari nilai sulfur harus dibawah 500 ppm, dan nilai cetane harus di atas 48. Hal ini berguna untuk memberikan performa serta menjaga usia pakai mesin itu sendiri," kata Yudi.

Rekomendasi tersebut didapat dari hasil studi yang dilakukan pada 2008 menggunakan unit GL350. Dari keseluruhan yang pengujian, yang cocok dan direkomendasikan hanya Pertamina Dex.

Febri Ardani/KompasOtomotif New V-Class jadi bintang di stan Mercedes-Benz di IIMS 2016.
Garansi Hangus

Lalu bagaimana bila menggunakan Solar biasa ? menjawab hal ini, Yudi menerangkan konsekuensinya mulai dari performa mesin yang menurun sampai timbulnya masalah kerusakan pada mesin.

Bahkan Mercedes-Benz siap memutuskan garansi mobil konsumen, bila didapati adanya kerusakan pada mesin akibat penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai.

"Kita tidak merekomendasikan konsumen mengisi bahan bakar selain yang kami anjurkan, bila ketahuan dan kelihatan maka garansi akan kita cut," ucap Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com