Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Pedesaan Harusnya Jadi Mainan Produsen Lokal

Kompas.com - 09/11/2016, 07:43 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Celah bisnis produsen kendaraan bermotor dalam negeri, khusunya roda empat nampaknya hampir tidak ada, walaupun ada, ruangnya mungkin sangat sempit. Hampir semua ceruk pasar di industri otomotif (mobil) dilahap merek asing.

Namun, secercah harapan dan kesempatan mungkin akan mulai terbuka, dengan munculnya program pemerintah terkait pengembangan mobil pedesaan. Namun, apa nantinya program angkutan pedesaan ini, isinya akan benar-benar berpihak kepada merek lokal yang mewakili rakyat Indonesia?

Menanggapi hal tersebut, Yan Sibarang Tandiele, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian mengatakan, kalau dirinya sependapat jika nantinya, kategori angkutan pedesaan ini akan menjadi tempatnya para pengusaha lokal.

"Saya setuju seharusnya segmen mobil pedesaan itu, sebaiknya jadi lahan garapan produsen otomotif lokal," ujar Yan Sibarang kepada KompasOtomotif, Selasa (8/11/2016).

Bukan hanya pihak Kemenperin, Made Dana Tangkas, Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI)  juga mengatakan hal serupa. Kendaraan multiguna pedesaan sebaiknya hidupkan oleh pemain lokal.

"IOI melihat, kalau kendaraan pedesaan harus multi fungsi dan dapat melayani berbagai kebutuhan di desa. Ini harusnya digerakkan oleh pemain dan produsen lokal," tutur Made.

Baca juga : IOI Bakal Jadi "Gerbong"  Angkutan Pedesaan

Pada Kamis (10/11/2016) nanti, PT Astra Daihatsu Motorakan meluncurkan mobil komersialnya, yang disebut Hi-Max (HIjet-Granmax). Dikabarkan menggendong mesin 1.000cc dengan posisi harga di bawah Granmax , Hi-Max dianggap sebagai mobil pedesaan. Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM sendiri, masih belum bisa memberikan itu mobil pedesaan atau bukan.

Menanggapi Daihatsu Hi-Max, Made maupun Yan, mangaku tidak mengetahui hal tersebut. Lebih lagi apakah itu angkutan pedesaan atau bukan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com