Pebalap Dadakan Nissan Diberi Bekal Sebelum Berlaga

Jakarta, KompasOtomotif – PT. Nissan Motor Indonesia (NMI) memberikan bekal buat enam pemenang Nissan GT Academy 2016 Indonesia yang akan berangkat ke International Race Camp di Silverstone, Inggris, pada 18-27 Oktober 2016.

Coaching clinic dilakukan, meliputi teori dan praktik mengemudi, dilakukan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, dengan mentor brand ambassador Nissan GT Academy Indonesia 2016, Diandra Gautama (pebalap Indonesia), dibandu Andhika Rama Maulana (juara kedua Nissan GT Academy 2015), serta didukung oleh Sentul Driving Course.

Menariknya, para pemenang yang juga gamers ini juga mendapat rupa-rupa pengenalan dan perawatan kendaraan, selain berkendara dengan Nissan March NISMO.

Tak ketinggalan, pengetahuan mengenai kondisi sirkuit di Silverstone, pemahaman tentang racing line, bagaimana cara mengemudi mobil balap, dan lain-lain juga diberikan.

Nissan GT Academy merupakan kegiatan yang diinisiasi Nissan Global, merupakan kolaborasi antara Nissan dengan Play Station untuk mencari bakat balap tersembunyi.

Tahun ini merupakan tahun kedua Nissan Indonesia bergabung dalam kegiatan ini, di mana pada tahun pertamanya (2015) finalis dari Indonesia berhasil menorehkan prestasi sebagai juara ke-2.

Hana Maharani, Head of Communication NMI menyampaikan harapannya, bahwa enam pemenang dari Indonesia ini bisa menorehkan prestasi baru di kompetisi global Nissan GT Academy 2016.

”Untuk itu tim Nissan memberikan pembekalan berupa driving skills, memastikan mereka mengerahkan kemampuan terbaik saat berkompetisi dengan para peserta dari enam negara lainnya,” ujar Hana dalam siaran resmi (11/10/2016).

Enam pemenang Nissan GT Academy Indonesia 2016 yang akan terbang ke sirkuit Silverstone, Inggris adalah Catra Felder (30 tahun, Jakarta), Dwinanto (37 tahun, Jakarta), Muhammad Pandu Wicaksono (30 tahun, Jakarta), Raditya Indera (22 tahun, Jakarta).

Lalu ada juga Muhammad Faiz Rayyan (19 tahun, Jakarta) dan Boen Rico (25 Tahun, Jakarta) – yang menggantikan pemenang sebelumnya, Ananto Budi, yang mengundurkan diri karena alasan pribadi.