Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SNI Wajib Pelumas Sokong Industri Lokal

Kompas.com - 08/10/2016, 15:52 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Kementerian Perindustrian menyatakan komitmen untuk mendukung industri pelumas dalam negeri, dengan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) produk pelumas secara wajib. Ini diharapkan bakal membendung produk pelumas impor yang membanjiri pasar dalam negeri.

“Kami akan sediakan laboratorium pengujian terhadap pelumas, terutama untuk jenis yang digunakan di kendaraan,” kata Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian dalam siaran resmi yang diterima KompasOtomotif, Jumat (7/10/2016).

Airlangga menambahkan, fasilitas pengujian ini akan digunakan untuk menjamin dan meningkatkan mutu pelumas lokal. Tujuannya agar produk yang dihasilkan mampu berdaya saing, baik di pasar domestik maupun global.

“Karena saat ini laboratorium pengujian standar pelumas baru dimiliki Pertamina dan Lemigas. Kami juga telah memanggil Sucofindo untuk turut menyiapkan hal ini. Pelaku industri pelumas nasional juga akan mendukung penerapan SNI wajib ini. Mereka tidak ada keluhan, tetapi kalau tidak ada SNI akan menjadi persaingan yang tidak sehat,” tutur Airlangga.

Kemenperin mencatat, adanya peningkatan yang cukup signifikan, akan produk impor, di mana pada tahun 2010 sebesar 200.000 kiloliter (KL), melonjak menjadi 300.000 KL tahun 2013. Selain penerapan SNI wajib, upaya strategis lain yang dilakukan yaitu dengan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) dan perlindungan melalui safeguard, bea masuk anti-dumping, maupun instrumen perdagangan lainnya.

Lalu diperlukan juga adanya rantai pasok yang terintegrasi antara sektor hulu dan hilir, atau antara bahan baku berupa lube base oil. Belakangan ini, industri pelumas terus menunjukkan kinerja yang cukup signifikan, seiring dengan pertumbuhan pada sektor otomotif, permesinan, infrastruktur dan industri maritim.

Saat ini terdapat lebih dari 20 pabrik pelumas atau Lube Oil Blending Plant (LOBP) di Indonesia dengan kapasitas keseluruhan mencapai 1,8 juta KL per tahun, dengan omzet mencapai Rp 7 triliun. Pada tahun 2014, nilai ekspor produk pelumas mencapai 86,56 juta dolar atau mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan ekspor tahun 2013 sebesar 41,82 juta dolar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com