Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bodoh jika Harus Membunuh Mesin Diesel"

Kompas.com - 04/10/2016, 15:38 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Paris, KompasOtomotif – Skandal emisi diesel (dieselgate) yang menimpa Volkswagen, dianggap membuat citra mesin diesel buruk, dimata konsumen roda empat. Namun, apakah karena itu, merek-merek mobil akan mulai menyetop mobil diesel?

Menangapi kondisi tersebut, Dieter Zetsche Chairman Daimler AG mengatakan, Mercedes Benz masih percaya akan mesin diesel. Dirinya bahkan mengeluarkan statemen keras, di mana merupakan sesuatu yang “bodoh” jika harus mematikan mesin diesel karena skandal tersebut.

"Seperti yang sudah dibuktikan pada model mobil bermesin diesel milik kami, di mana bisa sebersih mesin bensin, dengan keuntungan sekitar 15 persen lebih rendah terkait emisi CO2," ujar Zetsche, mengutip Autocar Uk, Seasa (4/10/2016).

Baca juga : Toyota “Nyerah” Produksi Diesel?

"Hal tersebut bisa jadi kunci utama, saat semua orang saat ini berbicara mengenai emisi Nox dari diesel. Jadi jika melihat fakta dan potensi teknologi, itu akan menjadi benar-benar bodoh untuk mengorbankan diesel dengan potensi ramah lingkungan tersebut," tutur Zetsche.

Zetsche mengakui, permintaan mobil bermesin diesel memang dirasa menurun, di tengah merek-merek premium lainnya. Namun dirinya masih optimistis dan tetap menawarkan model tersebut, sebagai sebuah pilihan kepada konsumen.

“Terlepas dari unsur politis dan pemberitaan media, kami masih yakin, kami akan terus menawarkan model-model diesel. Masih di mana masih memiliki potensi untuk memberikan keuntungan untuk lingkungan,” kata Zetsche.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com