Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Berkendara New Mirage dengan Mesin Lawas

Kompas.com - 29/09/2016, 14:08 WIB
Aditya Maulana

Penulis

Malang, KompasOtomotif - Mitsubishi hanya melakukan ubahan pada eksterior dan interior pada New Mirage. Sementara mesin tetap sama seperti generasi sebelumnya, yakni DOHC MIVEC 1.2-liter, 12 valve.

Langkah seperti itu diambil merek asal Jepang ini karena menganggap mesinnya masih cukup bagus, dan bisa memberikan efisiensi bahan bakar minyak (BBM), serta ramah lingkungan.

Sebagai pembuktian, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengajak sejumah awal media otomotif naisonal menguni performa dari New Mirage. Kali ini, tujuannya dari Surabaya ke Malang, dan balik lagi ke Surabaya.

Kesempatan pertama, KompasOtomotif langsung mengendarai varian Exceed alis paling tinggi. Secara tampilan dan mesin sama saja, namun paling menarik penggunaan CVT (Continously Variable Transmission).

Baca:Eksplor Eksterior dan Interior New Mirage

dok.KTB Test Drive Mitsubishi New Mirage

Sebelum mulai berjalan, menyalakan mesin mobil kota ini cukup menekan tombol Start/Stop, tanpa harus repot memasukkan kunci ke lubang, karena sudah menggunakan sistem Keyless Operating System dan OneStart/Stop System (OSS).

Setelah itu, tuas perseneling dipindahkan ke posisi D dan mobil pun mulai berjalan. Suara mesin hingga ke kabin tergolong cukup tereduksi, bahkan ketika di jalan bebas hambatan, gesekan ban dengan aspal tidak mengganggu kenyamanan pengemudi dan penumpang di kabin.

Namun, yang perlu digarisbawahi mengenai pengaturan atau setingan CVT. Karakternya kurang responsif di putaran bawah, sehingga pengemudi harus menginjak pedal gas lebih dalam untuk mencapai tenaga maksimal.

Kondisi seperti itu dirasakan ketika hendak mau mendahului mobil lain, baik di jalan bebas hambatan atau jalan biasa. Raungan mesin menjadi semakin besar, namun tenaganya tidak maksimal.

Mengenai tarikan di putaran atas lebih baik. Setelah RPM lewat dari 2.300 maka tenaga yang dihasilkan semakin besar. Namun, sekali lagi, pengemudi tetap harus menginjak pedal gas dalam.

dok.KTB Test Drive Mitsubishi New Mirage

Masuk hari kedua, KompasOtomotif punya kesempatan menguji varian GLX bertransmisi manual. Dibanding CVT, jelas lebih enak yang manual karena pengaturan ketika ingin berakselerasi tergantung keinginan pengemudi.

Baca:Suasana Jadi Penumpang Mitsubishi New Mirage

Bicara performa cukup mumpuni, tetapi ada beberapa hal yang juga bisa menjadi pertimbangan pihak KTB. Misalnya untuk transmisi manual, ketika KompasOtomotif berkendara tipe GLX, tuas transmisinya dirasakan kurang begitu nyaman.

Ketika memindahkan transmisi dari gigi satu, dua, dan seterusnya, tuasnya seperti kurang pas berada di posisinya, padahal pedal kopling sudah diinjak dalam. Terkadang terasa susah dipindahkan, seperti kurang presisi. Sehingga butuh waktu, apalagi ketika menghadapi jalan macet.

Kalau lancar dan dalam kecepatan tinggi, kondisinya tidak seperti itu atau lebih baik. Jadi, ketika memindahkan gigi dari tiga ke empat atau sebaliknya masih bisa cepat.

dok.KTB Test Drive Mitsubishi New Mirage

Kedua, baik itu CVT maupun manual setingan rem dirasakan kurang maksimal. Sejumlah awak media otomotif lainnya juga mengeluhkan hal yang sama.

Jadi, ketika mau mengerem butuh menginjak pedal rem agak dalam. Padahal, untuk mobil kecil, seharusnya tidak perlu injak pedal dalam alias pelan-pelan atau secara spontan.

dok.KTB Test Drive Mitsubishi New Mirage

Selanjutnya, untuk manuver, suspensi, hingga kelincahan cukup bagus. Aapalagi berjalan di kondisi jalan macet dan sempit, New Mirage sangat lincah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com