Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Berbahaya Mobil Diesel Diisi Bensin

Kompas.com - 12/09/2016, 09:42 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Seiring kemajuan teknologi dan perkembangan teknik perakitan, ciri khas suara dan getaran mobil bermesin diesel semakin memudar. Dampaknya, pada satu titik bisa saja pengguna tidak sadar dan keliru mengisi bahan bakar dengan jenis bensin.

Walau jarang kejadian tetapi jika sempat terjadi akibatnya buruk buat kendaraan diesel. Arifani Prabowo General Manager Product Development Kia Mobil Indonesia menjelaskan kondisi itu bahkan lebih parah dibanding mobil bermesin bensin diisi bahan bakar minyak (BBM) diesel.

TRIBUNNEWS/HERUDIN Petugas SPBU mengisi solar bersubsidi kepada mobil konsumen di SPBU Coco Cikini Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2014). Sesuai arahan Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), aturan pelarangan pembelian BBM subsidi jenis minyak solar khususnya di wilayah Jakarta Pusat mulai diberlakukan Jumat 1 Agustus. Selain itu, BPH Migas juga membatasi pembelian solar bersubsidi di daerah lain dengan melarang pembelian pada malam hari.

“Malah lebih bahaya, BBM bensin tetap bisa terbakar tetapi bisa merusak langsung mesin diesel yang kompresinya tinggi,” jelas Arifani via telepon, Kamis (8/9/2016).

Baca: Bagaimana Kalau Mesin Bensin Keliru isi Solar?

Di dalam tangki bahan bakar, urai Arifani, posisi BBM bensin berada di bawah BBM diesel. Alasan ini membuat suplai bahan bakar ke ruang mesin diesel yakni BBM bensin duluan.

Efek awalnya, mesin akan sulit dinyalakan. Kalaupun bisa menyala, menggunakan sisa BBM diesel di mesin, kondisinya bakal brebet lantas mesin bisa mati.

“Banyak juga yang seperti itu. karena kan mesin diesel sekarang tidak keras suaranya. Misalnya mobil diesel dipinjam ke orang, tapi orang itu tidak tahu kalau ternyata pakai mesin diesel,” kata Arifani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com