Cerita Toyota Sienta Dimulai dari 2011

Karawang, KompasOtomotif – Sebelum mendebut secara resmi di Indonesia International Motor Show pada April 2016, cerita MPV baru Toyota Sienta untuk Indonesia dimulai cukup panjang ke belakang yaitu pada 2011.

Dalam keterangan resmi Toyota Indonesia Motor Manufacturing (TMMIN), Senin (25/7/2016), menjelaskan, lima tahun yang lalu analisa tentang kemungkinan model baru sudah dilakukan. Model itu memiliki kemampuan serba bisa, sebagai kendaraan buat komuter, belanja, nongkrong, mudik, dan banyak hal lainnya termasuk dipakai di jalan rusak dan banjir.

Ternyata produk yang bisa memenuhi itu adalah generasi kedua Sienta yang rencananya meluncur pada 2015 di Jepang. Generasi pertama Sienta hanya dijual di Jepang sejak 2003.

Keputusan itu berarti membuka kerja sama dengan pihak produsen Sienta di Jepang, Toyota Motor East Japan (TMEJ). Tahap selanjutnya soal penyesuaian, ada sebagian spesifikasi Sienta di Jepang yang dianggap kurang pas untuk Indonesia.

Pada 2011 para insinyur Toyota Indonesia datang ke Jepang untuk mengawal pengembangan awal, total sampai 2015 sudah 170 ahli dikirim ke pabrik TMEJ di Sendai, Jepang.

Pada 2012 sudah ditentukan spesifikasi Sienta buat Indonesia yaitu letak tuas transmisi di lantai, berbeda dengan versi Jepang yang ditanam di dasbor. Desain itu juga mengubah dasbor untuk Indonesia.

Cuaca di Indonesia juga jadi faktor penentu perbedaan spesifikasi, Sienta yang ditawarkan di dalam negeri mempunyai gril radiator lebih terbuka agar semakin banyak asupan udara untuk mendinginkan mesin.

Tipikal jalan rusak dan banjir membuat jarak bodi terendah dengan tanah ditinggikan 25 mm dari model Jepang menjadi 170 mm. Toyota Indonesia juga memodifikasi ulang sealing pintu agar air tidak masuk ke kabin ketika melewati banjir. Modifikasi lainnya Sienta di Indonesia memiliki double blower, di Jepang tidak ada.

Prototipe pertama lahir pada 2013 dan dinyatakan lolos segala uji.

Pada 2014, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mulai menyiapkan produksi Sienta di dalam negeri. Termasuk mencari pemasok lokal agar kandungan lokalnya bisa mencapai 80 persen. Diketahui, TMMIN mengucurkan dana Rp 2,5 triliun buat memproduksi Sienta.

Pada 2015 jajal produksi dilakukan di Indonesia. Pada tahun yang sama proyek pengoperasian pabrik mesin RNR TMMIN diresmikan. Mesin itu akan digunakan pada Sienta dan model lain di Indonesia.

Pengujian prototipe Sienta di jalan umum dilakukan pada awal 2016. Lantas pada April 2016 diluncurkan di IIMS, kemudian pada Juni 2016 bergulir produksi massal, dilakukan setelah pabrik mesin RNR memulai operasi pada Maret 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.