Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jepang Toyota Sienta Jadi Favorit “Mahmud”

Kompas.com - 25/07/2016, 08:32 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Bandung, KompasOtomotif – Setelah Jepang, Indonesia jadi negara yang dipercaya untuk menjadi pasar kedua Toyota Sienta. Bukan hanya itu, produk ini juga diproduksi di dalam negeri, untuk kebutuhan konsumen lokal dan ekspor.

Anton Jimmy, Kepala Divisi Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) coba menceritakan sedikit bagaimana Sienta di Jepang. Di Negeri Sakura tersebut, Anton mengatakan kalau Sienta memiliki segmentasi dan julukan yang unik.

“Kalau di Jepang Sienta itu disebut mobil ‘soccer mom’,  yang maksudnya yaitu kendaraan roda empat yang digunakan ibu-ibu muda ketika mengantar anaknya bermain bola. Selain sebagai mobil pertama, Sienta juga dibeli sebagai tambahan, untuk menemani melakukan aktivitas ibu rumah tangga seperti itu,” tutur Anton, saat ditemui di acara test drive Sienta, Bandung, Jumat (22/7/2016).

Anton melanjutkan, seperti itulah target market di Jepang sana,  di mana memiliki peran untuk menjadi pendamping ibu yang bepergian ke pasar atau yang punya beraktivitas lain. Sementara di Indonesia lebih ditekankan kepada keluarga, walaupun ternyata ada juga ibu-ibu yang membeli Sienta untuk mengantar anak, sama seperti di Jepang.

“Targetnya juga kesitu, atau biasa disebut ‘mahmud’ (mamah muda) yang aktif. Kesamaan pasar antaran Indonesia dan Jepang yang jadi salah satu pertimbangan untuk menghadirkannya di Indonesia,” ujar Anton.

Di Indonesia, penjualan Sienta dietargetkan di angka 3.000-3.500 unit per bulan rata-ratanya. Jika penjualan Toyota perbulannya ada di angka 30.000 unit, jadi kontribusinya ada di kisaran 10 persen. Sementara itu, Toyota juga sedang memperbesar penjualan dengan target baru 32 000-33.000 ribu unit per bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com