Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intim dengan Motor MotoGP Marquez (1)

Kompas.com - 23/07/2016, 18:02 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Bogor, KompasOtomotif – Saat tahu KompasOtomotif adalah salah satu dari delapan media di Indonesia yang diperbolehkan menggeber Honda RC213V-S, atau versi jalan raya dari RC213V tunggangan Marquez-Pedrosa, satu hal yang ada di benak, ini bisa menjadi pengalaman sekali seumur hidup.

Maaf, tidak bermaksud ”lebay”, tapi kenyataannya tunggangan ini adalah ”barang langka”. Cuma diproduksi 200 unit di dunia, dan Indonesia pun hanya kebagian jatah dua unit. Harganya, jika dijual plus pajak dan biaya lainnya, bisa mencapai Rp 7-9 miliar. Pasti banyak biker yang mendamba.

Kesempatan ini cukup bikin nervous. Apalagi, RC213V-S yang dites di Sirkuit Sentul, Bogor, (22/7/2016) itu sudah dipasangi sports kit. Tenaganya pun naik, dari 170 tk menjadi 220 tk. Pengalaman naik moge dibuat rontok karena perasaan grogi yang ternyata dirasakan semua rider jurnalis terpilih.

Kami seakan dibuat mundur selangkah duluan karena ”terdorong” aura motor balap dari tunggangan ini. PT Astra Honda Motor (AHM) tahu kondisi ini, dan itulah sebabnya, delapan rider termasuk KompasOtomotif wajib melakukan ”pemanasan” naik Honda CBR1000RR.

Selama total tiga lap KompasOtomotif mengitari satu-satunya sirkuit balap internasional di Indonesia itu. Pebalap Astra Honda Racing Team (AHRT), Dimas Ekky, Gerry Salim, dan Andi Gilang, menjadi pengawal para jurnalis saat menggeber motor-motor buas itu.

Baca juga: Intim dengan Motor MotoGP Marquez (2)

CBR1000RR sebenarnya sudah pernah KompasOtomotif intimi cukup lama di Bali, saat AHM menggelar sesi test ride sejumlah moge yang dipasarkan di Indonesia. Tiga lap saja sudah cukup untuk mengingat kembali performa bengisnya.

Hingga tiba saatnya giliran menaiki RC213V-S. Para instruktur sudah memberikan briefing sebelumnya, bahwa motor ini sudah dilengkapi lima mode berkendara, 1 paling buas dengan minimnya campur tangan peranti elektronik, dan 5 untuk yang paling ”sopan”.

Namun pebalap Dimas Ekky yang sudah menjajalnya duluan mengatakan bahwa bedanya tidak terlalu banyak. Mode 5 dan 1 akan terasa pada engine brake saat pengurangan gigi, di mana semakin besar angka mode-nya, maka semakin terasa engine brake-nya.

KompasOtomotif pun memilih mode tengah, yakni 3. (bersambung)

Baca juga: Intim dengan Motor MotoGP Marquez (3-habis)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com