Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Mobil Diesel Masih Besar di Indonesia

Kompas.com - 20/06/2016, 14:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Populasi mobil penumpang bermesin bensin di Indonesia masih mendomninasi, jika dibanding dengan diesel. Kondisi ini berbeda jauh dengan di wilayah eropa, di mana diesel punya posisi yang hampir setara dengan mesin bensin.

Keiji Takeda, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) mengatakan, kondisi tersebut jadi kesempatan pemain mobil diesel seperti Isuzu. Pihak IAMI saat ini sedang gencar-gencarnya mengarap segmen penumpang mereka yang disebut light commercial vehicle (LCV), MU-X dan D-MAX di Tanah Air.

“Potensi penjualan diesel di Indonesia masih sangat besar. Apalagi jika masyarakat mulai menyadari keunggulan-keunggulan yang ada di mesin diesel, khususnya yang Isuzu miliki,” ujar Keiji saat berbincang dengan KompasOtomotif, Rabu (15/6/2016).

Selera

Keiji menambahkan, memang pemilihan jenis mesin mobil disesuaikan kepada selera masing-masing konsumen. Bagi yang tidak terlalu suka dengan getaran mobil yang sedikit lebih keras, suara yang bising, kebanyakan lebih memilih mesin bensin, yang umumnya ada di sini.

“Namun, jika melihat konsumen Eropa, daripada getaran dan sedikit bunyinya yang besar, mereka pikir efisiensi atau irit bahan bakar jadi yang terpenting. Lebih dari itu, eropa sendiri juga lebih concern kepada emisi. Populasi diesel juga besar hampir 50 persen,” ujar Keiji.

Keiji melanjutkan, dibanding dengan mesin bensin, diesel menghasilkan emisi CO2 lebih rendah, dan polusi itu yang dihindari oleh eropa.

“Diesel juga ada semacam polusi seperti NOx, tetapi bagi mereka (Eropa), yang dianggap lebih berbahaya adalah emisi CO2, yang banyak dihasilkan mesin berbahan bakar bensin,” ujar Keiji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com