Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi “Fuel Cell” Nissan Versus Toyota dan Honda

Kompas.com - 15/06/2016, 07:43 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Yokohama, KompasOtomotif – Nissan mengumumkan, Selasa (14/6/2016), sedang mengembangkan kendaraan yang memakai aplikasi lain teknologi fuel cell. Beda seperti cara Toyota dan Honda, teknologi Nissan memanfaatkan etanol yang diklaim lebih mudah digunakan dan minim infrastruktur pendukung.

Fuel cell adalah perangkat pengubah reaksi kimia hidrogen menjadi tenaga listrik. Pada kendaraan sistem ini masuk komersial sejak Toyota mulai menjual Mira, akhir 2014, lantas disusul Honda dengan Clarity pada awal tahun ini.

Teknologi baru Nissan disebut e-bio fuel cell. Pada dasarnya sistem ini berbagi fundamental seperti Mirai dan Clarity, sebab tetap membutuhkan hidrogen buat menghasilkan listrik sebagai sumber tenaga gerakan mobil.

Kedua model tradisional itu membutuhkan tangki bertekanan tinggi, berbahan serat karbon, sebagai penyimpanan cadangan hidrogen yang disuplai langsung lewat stasiun pengisian hidrogen. Akan tetapi, sistem Nissan menghasilkan hidrogen di dalam mobil lewat komponen bernama reformer.

Perangkat itu yang mengubah etanol menjadi hidrogen. Pihak Nissan mengatakan etanol yang terbuat dari tanaman seperti tebu dan jagung, lebih mudah dicari dibanding hidrogen.

Salah satu masalah yang dialami Toyota dan Honda yaitu investasi stasiun pengisian hidrogen sebagai infrastruktur pendukung.  Sistem Nissan tidak perlu begitu sebab etanol telah digunakan sebagai bahan bakar sejak lama. Salah satu negara yang paling memanfaatkannya adalah Brasil.

“Dengan menggunakan bahan bakar ini, aplikasinya bisa lebih luas. Kami tidak butuh infrastruktur hidrogen. Itulah keuntungan terbesarnya, termasuk lebih aman,” ujar Executive Vice President  Nissan Motor Co Hideyuki Sakamoto, seperti diberitakan Automotive News, Selasa (14/6/2016).

Nissan berecana mulai menjual mobil e-bio fuel cell pada 2020 sebagai bagian dari usaha global membuat mobil lebih ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com