Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Medis Tewasnya Luis Salom di Catalunya

Kompas.com - 04/06/2016, 18:51 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Catalan, KompasOtomotif – Perlombaan MotoGP di Sirkuit Catalunya Spanyol diwarnai dengan meninggalnya pebalap Moto2, Luis Salom. Kejadian mengenaskan ini, terjadi pada sesi latihan bebas dua, Jumat (3/6/2016).

Dr Angel Charte, MotoGP Medical Director mengeluarkan pernyataan resmi terkait dengan kecelakaan yang menimpa Salom, yang berujung kematiannya.

Mengutip Crash.net, Sabtu (4/6/2016), Charte menerangkan, saat tim medis datang ke lokasi kejadian, pebalap berusia 24 tahun mengalami serangan jantung. Mengingat parahnya kondisi Salom, tim medis MotoGP melanjutkan dengan mengamankan saluran pernafasan, melalui intubasi orotracheal dan pemulihan terkait jantung dan paru-paru (resusitasi cardiopulmonary/CPR) di lintasan.

Kemudian berlanjut dengan memberikan penyangga leher, dan mengintrodusir dua pembuluh darah disertai dengan proses penekanan di bagian dada. Tim medis di lokasi kejadian, menetapkan Salom dalam kondisi asystolic (cardiac arrest/hilangnya fungsi jantung). Tim medis kemudian memberikan obat untuk masalah jantungnya.

"Setelah 18 menit tindakan QPR diberikan, tim medis kemudian memutuskan untuk mengangkut Salom dengan ambulance, untuk menyelamatkan nyawaya yang kritis. Pengobatan dilanjutkan 40 menit selama berada di mobil ambulans,” ujar Charte.

Salom tiba di Rumah Sakit Umum De Catalunya pada 16:10 dan dia langsung dipindahkan ke ruang gawat darurat di mana tim medis melakukan tindakan CPR lanjutan. Namun pada 16:55, pebalap muda Moto2 akhirnya ditetapkan meninggal dunia.

Charta melanjutkan, seluruh tindakan yang diberikan kepada Salom, sudah melalui prosedur yang benar dan dengan standar medis yang sangat tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com