Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi Otocare Bukan Untuk Jaring Konsumen

Kompas.com - 26/05/2016, 08:01 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Empat aplikasi dari platform Garda Mobile yang dimiliki Asuransi Astra bukan jadi tempat untuk menjaring konsumen lebih banyak. Menurut CEO Asuransi Astra Santosa, inovasi di era perkembangan pesat teknologi seperti sekarang ini dibutuhkan perusahaan untuk bertahan.

“Kalau yang kita lihat ini semua tidak ada kaitannya secara langsung dengan bisnis. Jadi kalau ditanya apakah ini akan meningkatkan premi dalam waktu dekat, saya sih jawab tegas, tidak ada, karena ini semua kami desain sebagai layanan,” kata Santosa selepas peluncuran di Jakarta, Rabu (25/5/2016).

Febri Ardani/KompasOtomotif CEO Asuransi Astra Santosa menerangkan tentang aplikasi Otocare v2.0 saat peluncuran di Jakarta, Rabu (26/5/2016).
Selain layanan, lanjut Santosa, Garda Mobile juga wujud branding yang masuk dalam dua strategi besar Asuransi Astra. Perusahaan juga butuh mempertahankan citra.

Perekonomian di dalam negeri sedang lesu, sebab itu banyak orang mulai mencari “barang murah”. Asuransi Astra yang bermain di kelas atas dengan layanan premium menyadari potensi itu.

“Itu kenapa di saat begini saya ngotot branding tidak boleh dikurangi. Begitu kurang ktia engga kelihatan bedanya dibanding asuransi lain,” kata bos perusahaan yang dikenal dengan produk Garda Oto ini.

“Layanan tanpa branding engga ada yang kenal, tapi branding tanpa layanan itu kan cuma janji engga ada buktinya. Dalam jangka panjang kami berharap dengan kekuatan kami dalam branding dan layanan yang lebih inovatif di industri harusnya kita akan jauh lebih bertahan,” papar Santosa lagi.

Otocare v2.0

Salah satu aplikasi Garda Mobile yang berkaitan dengan otomotif yaitu Otocare versi kedua. Aplikasi ini jadi unggulan sebab dua per tiga bisnis Asuransi Astra dihasilkan dari sektor kendaraan bermotor.

Pada 2015 lalu, laba kotor Asuransi Astra sebesar Rp 4,4 triliun, porsi kendaraan bermotor adalah yang terbesar, mencapai Rp 2,7 triliun. Itu bisa diartikan juga konsumennya terbanyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com