Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhatan "Biker" Honda CBR di Sumatera

Kompas.com - 09/05/2016, 10:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Padang, KompasOtomotif – Hampir 300 pengguna Honda CBR Series tumpah di Padang, Sumatera Barat, merayakan Jambore Nasional Honda CBR kelima di 2016. Peserta yang datang bukan hanya sekedar memiliki, tapi mereka juga mencintai tunggangannya, Honda CBR.

Perbincangan dengan beberapa biker yang datang tak terhindarkan, merekapun lantas “curhat” terkait sepeda motornya. Memang, memilih merek dan model sepeda motor tidak sepenuhnya terkait masalah harga, tapi juga dari selera.

“Pilih Honda CBR juga memang awalnya tertarik karena modelnya yang keren, namun setelah mencobanya, performa yang dimiliki juga bagus, bahkan irit. Sebelum membeli, saya juga tentunya sudah mencoba beberapa model dan merek, namun akhirnya tertarik dengan CBR ini,” ujar Fuad Hasan dari CBR Aceh kepada KompasOtomotif, Minggu (7/5/2016).

Istiqomatus Saadah, biker perempuan dari komunitas CBR Semarang menambahkan, sport fairing Honda ini, dianggap memiliki handling yang mumpuni, khususnya untuk kaum hawa seperti dirinya.

“Sepeda motor ini manut (nurut) untuk dikendalikan. Selain itu juga stabil dan punya posisi duduk yang nyaman, sehingga enak diajak berkendara dalam kota maupun jauh,” ujar perempuan yang doyan kebut itu.

Suku Cadang

Namun, cerita memiliki Honda CBR, tidak sepenuhnya indah, ada sedikit kendala terkait dengan penyediaan suku cadang, khususnya produk completely built up (CBU). Tengku Putra, pemilik CBR 150 built up, merasakan kalau  spare part sudah semakin sulit didapat di daerahnya.

“Memang kalau dari segi performa baik, namun bagi kami para pemilik Honda CBR yang impor Thailand, saat ini sulit mendapatkan suku cadang. Tentu kami mengharap untuk bisa tetap terus tersedia, khususnya di tempat kami,” ujar Tengku dari komunitas CBR Riau.

Arif, yang juga pemilik Honda CBR 150 non-lokal di Riau, mengalami hal yang sama dengan Tengku. “Kami saat ini harus menunggu suku cadangnya datang sampai tiga bulan. Ini lumayan lama,” ujar Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com