Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Mobkas Bikin "Galau" Pebisnis Otomotif

Kompas.com - 03/03/2016, 17:25 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Kebijakan pemerintah terkait impor truk bekas kini jadi perbincangan Hangat di kalangan pebisnis otomotif Indonesia, tak terkecuali mobil bekas. Salah satunya Chief Operating Officer Mobil88 Halomoan Fischer Lumbantoruan mengatakan, impor mobil bekas (mobkas) masih tidak dibutuhkan.

Dibukanya keran impor truk bekas justru membuat galau karena dianggap mengganggu iklim otomotif terutama buat para produsen di Indonesia. Menurut Fischer, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan misalnya legalisasi, visibilitas harga jual, lantas kesesuaian spesifikasi buat layanan servis.

Fischer Lumbantoruan mengatakan belum pernah mempelajari skema impor mobkas. “Kalau kita melihat suplai sama permintaan, secara total masih imbang. Kalau misalnya pemerintah studi itupun sebenarnya tidak ada gunanya juga memasukkan mobkas dari luar,” kata Fischer di Jakarta, Kamis (3/3/2016).

SERAMBI INDONESIA / BUDI FATRIA Pekerja menurunkan mobil sport eks Eropa saat tiba di Pelabuhan Malahayati Krueng Raya Aceh Besar 31 Maret 2014 Sebanyak 30 unit mobil bekas 2 500 CC seperti Porsche BMW Mercedes Benz dijual dengan harga Rp 150 juta hingga Rp 350 juta.
Satu hal yang ditekankan Fischer soal impor mobkas yakni kekhawatiran pada purna jual. Mobil88 kini punya program buku garansi yang menjamin kondisi mobil dalam keadaan sehat, selain itu konsumen juga seperti punya bengkel resmi setelah menjalin kerja sama dengan Shop and Drive. Spesifikasi mobkas impor bisa jadi tidak sesuai visibilitas.

“Kalau bicara saudara kita, Toyota,  laku karena mereka siap dengan purna jualnya. Kalau kami impor begitu mungkin mereknya sama Toyota, tapi kan dengan ketiadaan model itu di sini belum tentu punya kompetensi servis,” ucap Fischer.

Praktik impor mobkas sebenarnya masih terjadi di Indonesia. Salah satunya masuk melalui Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Aceh Besar. Gerbang ini telah dilewati banyak mobkas impor terutama model sport. Maka jangan heran bila di Aceh populasi mobil sport asing menjamur.

Pemerintah setempat mengatakan impor mobkas menambah pendapatan daerah sebab kas negara bertambah dari biaya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

Keunggulan mobkas impor tentu dari sisi harga jualnya yang jauh lebih rendah dari unit baru. Selain itu masyarakat punya kesempatan memiliki mobil yang tidak pernah dijual di Indonesia. Meski begitu punya mobkas asing jelas ada konsekuensinya, beban ini yang bakal dirasakan pemilik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com