Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Innova Diesel di Tanjakan Kintamani

Kompas.com - 04/01/2016, 09:02 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Tambahan bobot sekitar 200-an kilogram (210 – 290 kg, tergantung tipe) pada generasi baru Kijang Innova dari model sebelumnya sontak mengubah sensasi mengendarainya.

Meski sudah mendapat “diet” khusus pada beberapa bagian,terutama sasis, tambahan bobot utama berasal dari ukuran bodi yang membengkak. Namun, MPV medium berkapasitas hingga delapan penumpang ini masih nikmat dikendarai.

Saat test drive yang digelar Toyota Astra Motor (TAM) pada 3 – 5 Desember 2015 di Bali, KompasOtomotif bisa merasakan perubahannya di balik kemudi. Dua fitur baru mode berkendara, yakni ECO dan Power, jadi solusi terbaik mengatasi semua kekurangannya.

Febri Ardani/KompasOtomotif Interior Toyota All-New Kijang Innova tipe tertinggi, Q M/T diesel.
Kemudi berat

Sesi uji berkendara singkat sempat diberikan TAM di hari peluncuran pada 23 November 2015. Saat itu,  KompasOtomotif menjajal varian Q tipe mesin diesel 2GD-FTV 2.4L dengan transmisi manual 5-percepatan. Impresi awal yang didapat lingkar kemudi semakin tebal dan terasa lebih berisi saat digerakan kanan-kiri.

Asumsi saat itu setir memberat karena permukaan jalan di Hotel Fairmont, Jakarta, berupa conblock. Pijakan ban bisa bergoyang hingga mengaburkan rasa asli. Namun ketika varian sama dicoba di jalan aspal di Bali, sensasi kemudi memang benar terasa memberat.  

Febri Ardani/KompasOtomotif Test drive All-New Innova test drive di Bali, Kamis (3/12/2015).
Iwan Abdurahman dari Technical Service Division TAM mengatakan gerakan setir relatif berbeda karena Q adalah varian paling berat All-New Innova. Selain itu varian Q juga menggunakan pelek baru 17 inci (ban 215/55) yang lebih besar dari generasi sebelumnya dan tipe lain All-New Innova.

Tambahan penjelasan datang dari salah satu insinyur yang juga General Manager Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang ikut mengembangkan All-New Innova, Indra Setiawan. Indra mengatakan setir bisa terasa memberat karena terdapat perubahan pada komponen mekanis rack & pinion.

KompasOtomotif Transmisi otomatis Innova terbaru dengan tipe 6 percepatan
Otomatis lebih baik

Rute yang dipilih TAM selama tiga hari menguji All-New Innova di Bali beragam, didominasi lintasan naik-turun pegunungan di Kintamani hingga memasuki kawasan lalu lintas padat. Menurut KompasOtomotif varian Q dengan mesin diesel plus transmisi otomatis 6-percepatan adalah pilihan terbaik karena kemampuannya relatif lebih bagus dibanding manual.

Meski tenaganya serupa, 149 tk, torsi tipe otomatis lebih besar 18 Nm dibanding manual yakni 360 Nm. Catatannya, tipe otomatis lebih berat 10 kg dibanding manual.

Konsep pengembangan All-New Innova menjadi model grand tourer terasa pas pada varian Q diesel otomatis. Kombinasi tenaga dan torsi memudahkan pergerakan bodi ketika menanjak dan melintasi berbagai kontur jalan. Lagipula pengemudi mendapat keuntungan dasar karena tidak perlu repot menginjak kopling sambil memindahkan gigi.

Febri Ardani/KompasOtomotif Fitur baru Eco Mode dan Power Mode pada All-New Innova.
ECO dan Power

Total ada tiga mode berkendara Innova baru, yaitu Normal, Eco, dan Power. Penjelasan singkat buat fitur ECO yakni untuk irit sedangkan Power membuatnya semakin boros. Bila tombol ECO aktif, respons mesin atas pijakan pedal gas berkurang. Artinya performa mobil dibatasi untuk menghemat bahan bakar, konsekuensinya gerakan laju tidak bisa agresif.

Power kebalikan ECO. Ketika digunakan, respons mesin terhadap injakan pedal gas ditambah. Bahan bakar lebih cepat mengucur hingga mobil terasa lebih responsif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com