Signal Kustom Bawa Nama Indonesia ke AS

Kolaborasi Tjin dengan Signal untuk SEMA sebenarnya terjalin sejak mengikuti kompetisi desain modifikasi untuk H-RV yang digelar Honda Amerika Serikat. Desain Tjin-Signal diterima sebagai salah satu dari empat kreativitas yang dapat kesempatan untuk diwujudkan jadi nyata dan ditampilkan di SEMA 2015 yang digelar 3-6 November 2015. Ketiga tuner lainnya adalah Fox Marketing, Mad Industries, Bisimoto.

H-RV sudah diluncurkan di Indonesia, jadi Signal punya keuntungan karena bisa lebih dekat dengan crossover itu. Logikanya, Tjin akan kesulitan sebab H-RV baru meluncur di AS tahun depan.

Signal mengerjakan desain kit bodi, fender flares, wide body, gril, lampu kabut LED, DRL, diffuser, side skirt, hingga pelapis pada interior. Pada H-RV, kreasi Signal akan digabungkan bersama pelek Rotiform, pengecatan Axalta, ban Falken, rem Bare, supensi udara AirLift, knalpot MagnaFlow, dan banyak merek tuner lainnya.

Selain eksterior dari Indonesia, bagian kabin H-RV juga digarap oleh anak bangsa. Seluruh interior dikerjakan Edy dari rumah modifikasi khusus interior Vertue Concept menggunakan merek pelapis sintetis Chronos milik Agung Poly Nugraha.

Tjin mengungkap, kerja sama dengan Signal dimulai sejak kunjungannya ke Indonesia saat menjadi juri di salah satu kompetisi modifikasi lokal. “Saya tahu Signal lebih dari satu dekade, tim mereka sudah terkenal di Indonesia. H-RV ini proyek keenam saya dengan Honda AS,” ujar Tjin dalam sambungan konferensi jarak jauh, di Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Tjin lanjut menjelaskan, hasil keseluruhan H-RV mengusung konsep clean and simple tapi punya faktor “wow”. Warna eksterior dikatakan karya spesial sebab baru digunakan untuk pertama kalinya pada H-RV. “Kami sudah melakukan riset dengan kompetitor, kami sudah tahu apa yang builder lain buat. Ada 5.000 mobil di SEMA, jadi kami harus punya faktor ‘wow’. H-RV kami satu-satunya yang pakai suspensi udara,” ujar Tjin.

Andre Mulyadi, bos Signal mengatakan proses menjadi salah satu bagian SEMA panjang, sulit, dan butuh biaya mahal sebab materi dikerjakan di Indonesia lalu dikirim ke AS. Rencananya setelah SEMA, produk Signal akan dijual ke pasar dunia lewat AS.

“Ini salah satu mimpi saya bisa ikutan di SEMA, Tuhan kasih saya kesempatan,” kata Andre.