Jakarta, KompasOtomotif – Di saat kondisi pasar otomotif nasional lagi lesu begini, ada dua segmen konsumen yang bisa dikategorikan relatif kebal , yaitu kelas bawah dan atas. Analisa itu diungkap Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia (NMI), Stephanus Ardianto, di Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Segmen paling bawah pada mobil penumpang dijelaskan adalah mobil yang dijual Rp 100 juta – Rp 150 juta. Kelas ini kebanyakan diisi model “mobil murah” atau low cost green car (LCGC). Sementara segmen paling atas yakni mobil mewah dengan banderol Rp 1 miliar – Rp 2 miliar.
“Mungkin karena pertama LCGC itu konsumennya non-pengusaha, pendapatannya mereka konstan (sebagai karyawan). Maksudnya ekonomi negatif nggak berdampak selama belum dipecat,” kata pria yang kerap dipanggil Steve itu.
Konsumen segmen terbawah, kata Steve, melakukan pembelian mobil karena sudah dianggap setara dengan kebutuhan primer. Pendapatan tetap jadi salah satu faktor pendorong keberanian membeli mobil. Karakteristik lain yang dijelaskan, konsumen “mobil murah” adalah pembeli mobil pertama.
“Pasar kita itu yang bawah dan atas relatif stabil, tapi yang goyah malah yang tengah. Yang tengah itu seperti pengusaha, kan (pendapatannya) tergantung proyek yang didapat, jadi itu lebih berfluktuasi,” papar Steve.
Segmen tengah diisi model dengan harga di antara Rp 150 juta – Rp 1 milar, konsumen pada area ini sensitif bila terjadi perubahan ekonomi. Kecenderungannya, konsumen menahan pembelian sebab mobil dianggap sebagai kebutuhan sekunder.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.