Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Tambah Komponen Lokal Brio Satya

Kompas.com - 30/09/2015, 14:28 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis


Karawang, KompasOtomotif - Honda Prospect Motor (HPM) sedang menyiapkan peningkatan kandungan lokal buat Brio Satya. Tahun depan, lokalisasi komponen mesin model Low Cost Green Car (LCGC) itu bakal ditambah sesuai regulasi dari Kementerian Perindustrian.

Dalam ketentuan Kementerian Perindustrian untuk LCGC, produsen wajib melokalisasi empat dari lima komponen utama mesin dalam empat tahun. Keuntungan buat produsen yakni mendapatkan potongan pajak barang mewah dari 10 persen menjadi 0 persen.

Brio Satya resmi meluncur pada 2014, hingga kini komponen utama mesin yang sudah diproduski di Tanah Air adalah kepala silinder, blok silinder, dan camshaft (noken as). Sebagai persiapan tambahan, HPM telah memulai pembangunan fasilitas baru untuk produksi crankshaft (poros engkol) sejak Mei 2015.

Fasilitas yang dibangun di kawasan pabrik kedua di Karawang, Jawa Barat, itu rencananya mulai beroperasi pada September 2016. Bukan hanya untuk Brio Satya, fasilitas berkapasitas 243.000 unit per tahun ini juga memproduksi poros engkol buat crossover BR-V.

Selain poros engkol, HPM juga mengungkap akan melokalisasi komponen connecting rod (batang piston). Operasional fasilitas baru ini dikatakan dimulai pada 2018.

"Fasilitas baru ini akan digunakan untuk pembuatan komponen lokal, direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Fasilitas baru ini, sekali lagi akan membuat proses lokalisasi kami menjadi lebih cepat dan efisien," ujar Hidekazu Tsunemi, Vice President HPM, Rabu (30/9/2015).

Jonfis Fandy, Marketing & Aftersales Service Director HPM menambahkan, ditambah dua komponen yang dirakit lokal berarti 85 persen perakitan Brio Satya dilakukan di dalam negeri.

Dua fasilitas produksi poros engkol dan batang piston merupakan perluasan fungsi pabrik di Karawang setelah fasilitas uji mesin diresmikan. Ketiga fasilitas itu jadi bagian investasi tambahan untuk HPM senilai Rp 500 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com