Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil Lesu, Pabrik Suzuki Melambat

Kompas.com - 15/09/2015, 08:01 WIB
Aditya Maulana

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Kondisi pasar otomotif nasional yang lagi lesu berimbas negatif terutama pada agen tunggal pemegang merek (ATPM) dengan fasilitas perakitan di tanah air, salah satunya Suzuki. Guna menghadapi penurunan pasar, Suzuki mengaku sudah melakukan berbagai upaya supaya kinerja tetap tidak terganggu.

Deputy 4W Managing Director SIS Davy J Tuilan menjelaskan, dari awal tahun hingga saat ini Suzuki belum pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap buruh pabriknya. Namun, penyesuaian waktu produksi dilakukan, misalnya menghapus lembur sampai memperlambat waktu produksi kendaraan (lead time).

“Kalau PHK tidak ada, kita hanya memperlambat waktu produksi. Misalnya, dalam tiga menit satu mobil keluar, tapi sekarang dibuat 3,5 menit. Hanya ritmenya saja yang kita sesuaikan,” kata Davy di sela-sela peresmian outlet baru Suzuki di Sunter, Jakarta Barat, Senin (14/9/2015).

Dengan perlambatan produksi, bukan berarti ada buruh yang tidak bekerja. Mekanisme ini memungkinkan para buruh tetap bekerja sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan, yakni delapan jam setiap hari. Dengan mengurangi lead time, otomatis kapasitas pabrik Suzuki juga berkurang.

“Jadi normal-normal saja. Hanya masalah waktunya saja yang kita sesuaikan. Hanya sekarang ini pasti tidak ada lembur dan akan berlangsung hingga kondisi ekonomi Indonesia stabil,” kata Davy.

Suzuki sendiri telah memiliki beberapa pabrik perakitan, seperti di Cakung, Pulogadung dan Tambun. Ketiga fasilitas tersebut masing-masing secara berurutan melakukan perakitan mesin, sepeda motor, dan mobil, juga sebagai pusat pelatihan tenaga servis dan pramuniaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com