Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nih, Cara Menghitung Penyusutan Harga Sepeda Motor Bekas

Kompas.com - 03/08/2015, 12:58 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Harga yang pas untuk menjual sepeda motor bekas pakai kerap menjadi ganjalan cukup sulit. Tapi pada intinya, yang perlu diperhatikan untuk menentukan banderol hanya ada dua poin, tidak kemahalan agar cepat laku, tapi juga tidak terlampau murah agar tidak rugi.

Berdasarkan keterangan dari para pedagang sepeda motor bekas, KompasOtomotif berusaha membuat rangkuman penyusutan harga sepeda motor bekas. Tak hanya dilihat dari tahun pembuatan, jenis atau model (laris di pasaran atau tidak) dan kondisi menjadi faktor penentu harga jual kembali.

Sebagai patokan, Ghozali, penjual kawakan sepeda motor bekas di Jakarta Timur, memberi patokan, bahwa untuk tahun pertama, harga sepeda motor pasti turun antara 10-15 persen. Tahun berikutnya tinggal mengurangi Rp 1 juta lagi.

Misalnya, harga Honda BeAT Pop eSP CBS ISS 2015 Rp 14,8 juta. Jika dijual tahun depan (2016), akan menyusut 10-15 persen, atau maksimal Rp 2,2 juta (15 persen), atau menjadi 12,5 juta. Dijual tahun 2017, dikurangi Rp 1 juta lagi menjadi sekitar Rp 11,5 juta, begitu seterusnya.

Faktor 2 dan 3

Itu adalah patokan depresiasi awal. Patokan selanjutnya adalah kondisi. Secara teori, semakin baik kondisi, pedagang akan semakin jual mahal. Misalnya jarak tempuh sangat rendah, jarang pakai, dan sebagainya, patokan depresiasi awal bisa ditambah sedikit sesuai kehendak. Jika kondisi sudah tak begitu baik, pembeli biasanya akan menawar dengan harga lebih rendah.

Patokan yang terakhir, dan cukup sulit, adalah jenis atau model sepeda motor itu sendiri. Jika membeli sepeda motor yang cukup laris di pasar, patokan depresiasi bisa menggunakan dua teori di atas. Namun jika membeli model yang kurang laku di pasaran, harga bisa tak menentu.

”Kalau model dan merek susah laku, teorinya lain lagi. Misalnya rata-rata sepeda motor Suzuki, dijual tahun pertama saja sudah turun lebih dari 30 persen. Atau misalnya model-model CBU seperti Honda PCX atau yang lainnya, depresiasi tahun pertama bisa lebih besar dari 15 persen. Tergantung modelnya dicari apa nggak,” kata Ghozali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com