Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Sekolah, Sepeda Motor Bekas ”Terjun Bebas”

Kompas.com - 03/08/2015, 12:29 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – 2015 benar-benar menjadi salah satu tahun dengan perjalanan suram untuk para pemain sepeda motor bekas. Penurunan penjualan dirasakan di hampir setiap momen, bahkan saat musim mudik Lebaran, apalagi setelahnya.

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, momen menjelang lebaran dan sesudah lebaran tahun ini tidak menstimulasi penjualan sepeda motor bekas. Biang keladinya, krisis keuangan dan bertepatan dengan momen pergantian tahun ajaran.

”Parah tahun ini. Sebelum Lebaran penjualan nggak banyak, mungkin banyak yang nahan buat biaya anak sekolah. Habis Lebaran juga sama, malah banyak yang jual. Stok saya lagi banyak, sebagian tidak saya ambil,” kata Agung Barata, pengelola Sudara Motor di bilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dihubungi KompasOtomotif, Senin (3/8/2015).

Memang, pergantian tahun ajaran sekolah yang selalu di antara Juli-Agustus ini hampir bersamaan dengan momen libur Lebaran. Kemungkinan besar masih banyak orang yang lebih memilih untuk menyiapkan dana untuk kebutuhan pendidikan.

Murah?

Pengakuan sama juga dilontarkan Ghozali, pedagang sepeda motor bekas di Cipinang, Jakarta Timur. Kepada KompasOtomotif, pria yang banyak menitipkan barang dagangan di berbagai dealer sepeda motor bekas di kawasan Jakarta Timur ini mengatakan bahwa dirinya sampai jual dengan untung tipis, saking sepinya.

”Bukan jual murah, tapi saya potong-potong sedikitlah biar duitnya muter. Lebaran kemarin nggak ngangkat (tidak menjual) banyak. Ekonomi lagi sulit kali nih, orang mikir ganti motor. Saya dengar motor baru juga sama, turun-turun juga,” kata Ghozali.

Tak tanggung, rata-rata pedagang sepeda motor bekas mengatakan penurunan penjualan bisa sampai separuhnya. Bahkan kondisi itu bisa lebih buruk jika perekonomian tak lekas membaik.

”Bisa 50 persen turunya. Sebelum lebaran biasanya bisa jual 20-30 sepeda motor tahun ini 10 unit aja syukur. Pembeli mah ada aja, tapi banyak yang cuma nanya. Mungkin disiapin buat nanti habis bayar urang pangkal sekolah,” ujar Ghozali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com